DPR Ajak Parlemen Dunia Hadir dalam WWF di Bali untuk Bahas Ketahanan Air
World Water Forum (WWF) ke-10 akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali.
Suara.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengajak seluruh delegasi yang hadir pada sidang lanjutan Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk memperkuat ketahanan air. Hal itu sebagai upaya bersama dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia. Air, bagi Putu, adalah faktor penting yang harus tersedia bagi sebuah negara.
"Indonesia sebentar lagi akan menjadi tuan rumah World Water Forum yang akan berlangsung di Bali dan untuk pertama kalinya Parlemen ikut di dalamnya. Jadi, kami mengundang para delegasi parlemen dunia untuk hadir memperkuat isu ketahanan air dunia," ujar Putu, dari Jenewa Swiss, Senin (25/3/2024).
World Water Forum (WWF) ke-10 akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali. WWF adalah pertemuan internasional terbesar di sektor air, yang diselenggarakan tiap tiga tahun sekali dengan melibatkan beberapa mitra terkait.
Putu mengatakan, pembahasan air menjadi sangat penting, mengingat pada tahun 2030 mendatang, dunia akan dihadapkan pada tantangan besar yang berpotensi menimbulkan konflik. Menurut Putu, saat ini sudah ada sejumlah negara yang mengalami kelangkaan air bersih.
Baca Juga: Puan Desak Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Kemerdekaan Palestina
Pada tahun 2030, dunia akan dihadapkan pada tantangan besar yang berpotensi menimbulkan konflik.
"Karena itu, isu ketahanan air menjadi sangat penting, dan kita bisa lihat dalam agenda 2030 ketahanan air khususnya air bersih pada masyarakat di belahan dunia tentu sangat-sangat berat dan berpotensi menimbulkan konflik," kata politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Menurut Putu, Indonesia akan terus mengawal berbagai forum-forum internasional yang secara khusus memperkuat isu ketahanan air yang berdampak langsung pada kehidupan nyata masyarakat dunia. Terpenting, air dapat menjaga perdamaian dan keharmonisan.
Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki keberagaman dan mampu menjadi corong keharmonisan dunia. Sebagai contoh, kata Putu, perbedaan suku, agama, budaya dan adat istiadat mampu menjadi satu dalam bingkai kebinekaan.
"Bisa dibilang Indonesia ini the most diverse salah satu negara dengan keberagaman budaya, keberagaman suku, keberagaman adat istiadat dan juga agama mampu menunjukkan pada dunia sebagai negara harmoni. Jadi bagaimana kita bisa hidup berdampingan secara menyeluruh dan baik dalam perbedaan itu," katanya.
Namun di sisi lain, secara khusus Indonesia memiliki sikap tegas terhadap kemanusiaan dan perdamaian. Hal ini seperti yang tertuang dalam proposal emergency item yang disusun Indonesia dan Malaysia. Proposal tersebut nantinya akan diajukan untuk menjadi resolusi tetap bagi kemerdekaan palestina.
Baca Juga: Blak-blakan ke Ketua KPU, Legislator PDIP: Pemilu 2024 Adalah Pemilu Terburuk Sepanjang Reformasi!
"Kita terus mengawal kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia dan juga menjaga teritorial integrity yang harus kita harus bersama sebagai komitmen daripada konstitusi kita. Di situ jelas bahwa komitmen kita terus memberikan support pada rakyat Palestina," terangnya.