Komisi X DPR Miris dengan Integritas Siswa Indonesia

Siswanto | Tri Setyo
Komisi X DPR Miris dengan Integritas Siswa Indonesia
Suasana Ujian Nasional di SMAN 1, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2015). [suara.com/Oke Atmaja]

"Sadar atau tidak sadar, kadang kita sendiri yang memaksa untuk berbuat curang," kata Jefirstson.

Suara.com - Komisi X DPR rapat dengar pendapat dengan Menteri Pendidikan Anies Baswedan di gedung Nusantara I DPR, Rabu (17/6/2015). Saat rapat tersebut, Anies memaparkan tentang indeks integritas siswa, pelaksanaan program Kartu Indonesia pintar dan peningkatan partisipasi sekolah dalam ujian berbasis komputer.

Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat Jefirstson Riwu Kore mengatakan miris melihat indeks integritas siswa. Menurutnya, hal itu terjadi karena kesalahan kita sendiri.

"Sadar atau tidak sadar, kadang kita sendiri yang memaksa untuk berbuat curang," kata Jefirstson.

Ia memberi contoh saat ujian nasional dijadikan sebagai satu-satunya penentu kelulusan, oknum pendidik justru membiarkan muridnya mencontek saat ujian demi kelulusan.

Selanjutnya, anggota Komisi X dari fraksi Gerindra Sutan Adil Hendra menyarankan kepada Menteri Pendidikan dan jajaran untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap distribusi Kartu Indonesia Pintar.

"Pak menteri harus mengawasi, dan mengevaluasi distribusi kartu Indonesia pintar, agar tepat guna, dan tepat sasaran," ujar Sutan.

Ia mendukung program dari kementerian pendidikan mengenai wajib belajar 12 tahun. Namun, ia juga meminta daya tampung universitas diperbanyak agar para lulusan SMA dan sederajat dapat melanjutkan ke jenjang universitas dengan lebih mudah.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI