DPR Minta Pemerintah Perhatikan Infrastruktur Udara
Yudi bandara tersebut belum memiliki kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PKS Yudi Widiana Adia meminta pemerintah memperhatikan infrastruktur transportasi udara di Provinsi Papua. Minimnya perhatian terhadap infrastruktur transportasi udara dinilai turut memicu terjadi kasus kecelakaan.
"Peristiwa Trigana tidak kita harapkan kejadian itu. Tapi sebelum Trigana, empat hari yang lalu, ada yang tergelincir ke jurang. Jadi memang di Papua ini, kami lihat, Kemenhub belum terapkan standar ICAO di Papua," kata Yudi dihubungi Suara.com, Senin (17/8/2015).
Apalagi, kata Yudi, daerah Oksibil, sampai sekarang infrastruktur transportasi udaranya belum bagus. Bandara Oksibil merupakan bandara tujuan pesawat Trigana Air ATR 42/300 berisi 54 orang yang hilang kontak dengan petugas kemarin.
Menurut Yudi bandara tersebut belum memiliki kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"Di sana, informasi meteorologinya masih dengan kasat mata," ujar dia.
Menurut pengalaman Yudi selama ini, banyak bandara di Papua yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional, ICAO. Padahal, standarisasi sangat penting untuk transportasi udara.
"Komisi V pernah alami, di Yakuhimo, mendarat di landasan di tanah, banyak krikil. Belum lagi kendala cuaca pegunungan," kata Yudi.
"Hal-hal seperti ini yang harusnya menjadi perhatian, sarana pendaratan dan penerbangan, juga navigasi udara," tuturnya.
Untuk pencarian pesawat Trigana Air yang hilang, Yudi berharap segera selesai.
Dia juga berharap Trigana Air dapat menyelesaikan seluruh masalah administrasi, terutama asuransi penumpang.