September Penyerapan Anggaran Kemenag Belum Sampai Setengahnya
Anggaran yang tersisa seharusnya bisa digunakan untuk melakukan berbagai perbaikan keagamaan.
Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Anda mengkritisi rendahnya penyerapan anggaran di Kementerian Agama yang baru mencapai 45,8 persen per September 2015. Padahal, hanya tersisa waktu tiga bulan untuk bisa menyerap anggaran yang sudah ditetapkan bersama.
“Tahun 2014 lalu Kemenag hanya mampu menyerap anggaran sekitar 88 persen, dan sisanya sebesar 12 persen kembali ke kas negara. Tahun 2015 Per 9 september ini penyerapan Kemenag baru mencapai 45, 8 persen, belum ada setengah anggaran yang digunakan, padahal waktunya tinggal beberapa bulan lagi. Saya berharap agar penyerapan anggaran yang masih sisa sekitar 12 persen tidak terulang lagi di tahun 2015 ini,” kata Anda dalam Rapat Kerja Komisi VIII dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Padahal, menurut Anda, anggaran yang tersisa seharusnya bisa digunakan untuk melakukan berbagai perbaikan keagamaan, khususnya di bidang pendidikan agama Islam yang selama ini dirasanya masih sangat kurang.
“Di Kabupaten Lebak, yang merupakan daerah pemilihan saya sekolah madrasah hanya ada 2, tsanawiyah 4 dan Aliyah 2. Sedangkan sekolah umum yang notabene berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional, dalam satu kecamatan sudah lebih dari itu. Belum lagi minimnya fasilitas yang didapat oleh sekolah pendidikan agama. Ini sangat memprihatinkan. Padahal pemerintah sudah menjanjikan mengalokasikan 20 persen APBN untuk bidang pendidikan,” kata anggota Fraksi Partai Gerinda.
Sementara itu Lukman Hakim mengatakan rendahnya penyerapan anggaran disebabkan karena perbedaan akun 57 menjadi 52 (belanja barang) dalam proses pelaksanaan penyampaian bantuan.
Selain itu juga terjadi keterlambatan pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa yang disebabkan perangkat pembayaran, seperti PPK (Pejabat pembuat komitmen) dan pejabat pengadaan terlambat ditetapkan.
Lukman mengakui seluruh satuan kerja belum menyusun dan melaksanakan jadwal pelaksanaan anggaran dengan optimal.
“Menteri juga mengakui ketidaksiapan terhadap proses lelang jadi menghambat penyerapan anggaran, dimana lelang dilakukan setelah bulan Juni, setelah verifikasi terhadap yang diberikan bantuan. Seharusnya verifikasi dilakukan pada bulan Januari-Februari, sehingga bulan Mei-Juni bisa dilakukan pembayaran. Dengan begitu penyerapan anggaran akan berjalan optimal. Semua itu sejatinya didasarkan atas niat baik, kalau ada good will semua pasti akan berjalan dengan baik,” kata dia.