Endang Srikarti Kunjungi Penderita Penyakit Kronis
Warga desa terpencil di Boyolali, Jawa Tengah, menderita penyakit kronis dan membutuhkan bantuan segera untuk penyembuhannya.
Warga desa terpencil di Boyolali, Jawa Tengah, menderita penyakit kronis dan membutuhkan bantuan segera untuk penyembuhannya. Kemiskinan yang menyelimuti kedua orangtuanya telah membuat balita tersebut kian menderita.
Anggota DPR RI Endang Srikarti Handyani, Sabtu (19/6/2016), mengunjungi penderita penyakit kronis di Desa Kedung Mulya, Kemusuk, Boyolali. Kondisi dua anak tersebut sangat memilukan. Adalah Rebo yang tergeletak lemah di pembaringan. Tubuhnya terlihat seperti balita, walau usianya sudah 18 tahun. Tumbuh tak normal sejak usia 7 bulan. Ia tak bisa mengunyah makanan dan tak bisa bicara. Dia hanya menangis bila menginginkan sesuatu.
Tawiyem orangtua anak itu, mengisahkan, saat dilahirkan tubuhnya normal. Namun, menginjak usia 7 bulan mulai terlihat ada perubahan fisik. Awalnya, diduga polio tapi tak mampu menyerap imunisasi yang diberikan saat balita. Belum diketahui kelainan apa yang diderita Rebo. Hingga 18 tahun ia terus tergeletak, tak berdaya. Sebuah box papan yang dibuat keluarganya menjadi tempat ia berbaring sepanjang hidupnya.
Suami Tawiyem sudah lama wafat. Selain ibunya, Rebo pun diasuh oleh nenek dan saudara-saudaranya di gubuk sederhana berlantaikan tanah. Kemiskinan yang membelit keluarga ini, kian menyengsarakan. Ibunda Rebo tak sanggup membiayai pengobatan buah hati tercintanya itu. Rebo sendiri anak kedua dari tiga bersaudara. Dua saudara lainnya tumbuh sehat.
Masih di desa yang sama, Endang juga mengunjungi balita penderita hydrocephalus bernama Siti Aisyah (2 tahun). Ia bungsu dari tiga bersaudara. Narti dan Junar kedua orangtua Aisyah pasrah dengan kondisi buah hatinya itu. Selain tak memiliki dana untuk mengobati Aisyah, dokter yang pernah didatanginya pun tak sanggup mengobati. Cairan abnormal dalam otaknya, terus membuat ukuran kepala Aisyah kian membesar.
Memilukan menyaksikan Aisyah tak berdaya dalam dekapan ibundanya. Aisyah juga tak mampu melihat dan berbicara. Dalam kesempatan itu, Endang yang Anggota Komisi VI itu, memberikan santunan pada dua anak yang menderita penyakit kronis di Desa Kedung Mulya. Kepada pers, ia menyerukan agar Menkes lebih sering terjun ke desa-desa untuk menyaksikan keluh kesah masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Dua anak yang baru saja dikunjunginya perlu segera dibantu. Apalagi, mereka merupakan bagian dari rakyat yang diwakilinya dari dapil Jateng V (Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten). “Saya sangat prihatin melihat penderitaan Rebo dan Aisyah. Saya, memang, wajib mendengar keluh kesah rakyat yang saya wakili. Kemenkes perlu melihat anak-anak yang selama ini kekurangan gizi di daerah,” ucapnya.