Beredarnya Kartu BPJS Palsu Akibat Sosialisasi yang Minim

Siswanto | Dian Rosmala
Beredarnya Kartu BPJS Palsu Akibat Sosialisasi yang Minim
Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati [dok. DPR]

Peristiwa ini menunjukkan kinerja Dewas BPJS tidak maksimal, kata Okky.

Suara.com - Beredarnya kartu BPJS palsu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, jadi koreksi tersendiri bagi BPJS sebagai penyelenggaran jaminan kesehatan. Sosialisasi yang selama ini minim sejak diluncurkan menimbulkan banyak akibat. Salah satunya adalah beredar kartu BPJS palsu di masyarakat, kata anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati, Senin (25/7/2016).

“Munculnya kartu BPJS palsu ini merupakan dampak dari sosialisasi yang tidak paripurna di masyarakat. Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui tentang prosedur pendaftaran BPJS. Kondisi ini harus menjadi catatan serius bagi manajemen BPJS untuk melakukan pembenahan dan perbaikan,” katanya.

Menurut Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP terungkapnya kartu BPJS palsu merupakan masalah serius sekaligus jadi bahan koreksi bagi manajemen BPJS. Kinerja Dewan Pengawas  BPJS, kata Okky, juga dinilai tidak maksimal. Dewan pengawasa pun diimbau agar meningkatkan peran.

“Peristiwa ini menunjukkan kinerja Dewas BPJS tidak maksimal. Komitmen Dewas BPJS yang bakal bekerja maksimal saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR, tidak dibuktikan dengan munculnya kartu BPJS palsu. Ke depan, Dewas BPJS agar lebih meningkatkan perannya dalam melakukan pengawasan. Dewas BPJS harus memastikan ke depan tidak ada lagi kasus serupa muncul di lapangan,” kata Okky.

BPJS juga diharapkan segera mengecek peredaran kartu palsu tersebut agar tidak terus merugikan masyarakat.

Karena ada peristiwa ini, Okky justru mengusulkan agar anggaran negara untuk BPJS dipisahkan dari anggaran Kemenkes yang selama ini masih menyatu. Pemisahan ini diharapkan bisa dimulai pada APBN 2017 mendatang.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI