Ketua DPR: Wajah Sumut Diciderai Peristiwa Tanjung Balai

Siswanto | Dian Rosmala
Ketua DPR: Wajah Sumut Diciderai Peristiwa Tanjung Balai
Kondisi Vihara Tri Ratna yang dirusak massa di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7) [Antara/Anton].

Aksi anarkistis tersebut, katanya, telah menciderai wajah Sumatera Utara.

Suara.com - Setelah terjadi aksi kekerasan disertai pembakaran sejumlah vihara dan klenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam, Ketua DPR Ade Komarudin meminta masyarakat, khususnya masyarakat Tanjung Balai, tetap menjaga persatuan dan mengedepankan sikap toleransi agar tindakan anarkis tidak terjadi lagi.

"Saya mengimbau semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama. Jika ada permasalahan, silakan diselesaikan secara hukum dan tidak mengedepankan tindakan anarkisme," ujar Ade Komarudin, Minggu (31/7/2016).

Aksi anarkistis tersebut, katanya, telah menciderai wajah Sumatera Utara yang selama ini dikenal memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama umat beragama.

"Masyarakat Sumut sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Sehingga kejadian ini jangan sampai menciderai sikap toleransi yang sudah dijunjung tinggi masyarakat Sumut selama ini," kata dia.

Ade mewanti-wanti masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin menciptakan ketakutan di masyarakat.

Dia mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menghentikan aksi pembakaran rumah ibadah di Tanjung Balai.

"Kita bersyukur pihak kepolisian bergerak cepat menghentikan aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa sampai akhirnya kondisi di Tanjung Balai benar-benar normal," kata dia.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI