WNI Disandera, Anggota DPR: Filipina Sedang Gengsi

Siswanto | Bagus Santosa
WNI Disandera, Anggota DPR: Filipina Sedang Gengsi
Sidang Paripurna DPR untuk memutuskan RUU APBNP 2016 dan RUU Tax Amnesty, Selasa (28/6/2106). [Suara.com/Dian Rosmala]

?"Kita mesti nuntut Filipina untuk menjalankan itu secara benar," kata dia.

Suara.com - Pemerintah Indonesia diminta menuntut Pemerintah Filipina untuk memenuhi kesepakatan tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Filipina, patroli bersama di titik rawan di daerah perbatasan.

‎"Kita mesti nuntut Filipina untuk menjalankan itu secara benar. Jangan-jangan pemerintah Filipina memang sedang lemah. Kalau memang Filipina sedang lemah, Indonesia harus membuat Filipina mau untuk kita bantu," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Elnino M. Husein Mohi, di DPR, Senin (8/8/2016).

Elnino menyebut saat ini Filipina sedang mengalami masa gengsi sehingga tidak mau mengakui bila pemerintahan mereka sedang lemah.

"Filipina kan lagi gengsi saja ini, bilang masih kuat, mestinya dia ngakui bahwa dia nggak mampu, kalau dia nggak mampu, kita bantu, kan boleh dong kita bantu dia, cuma dia nggak mau militer kita masuk ke sana kan," tuturnya.

Seperti diketahui, jumlah WNI yang disandera separatis Filipina Abu Sayyaf bertambah. Baru-baru ini, WNI bernama Herman bin Manggak Dia disandera di wilayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia, perbatasan laut Filipina.

Sebelumnya, 10 WNI disandera oleh anggota kelompok Abu Sayyaf dan sampai sekarang belum dibebaskan.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI