Garut Dirundung Bencana, Ketua DPR Sampaikan Belasungkawa
20 warga meninggal dunia dan 14 lainnya hilang.
Suara.com - Hujan deras mengakibatkan banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, sejak Rabu (21/9/2016) dini hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut melaporkan perkembangan terkini pascabanjir bandang dan longsor dengan jumlah korban 20 warga meninggal dunia dan 14 lainnya hilang.
Ketua DPR Ade Komarudin mengucapkan belasungkawa atas bencana di Jawa Barat. Dia berharap BNPB Provinsi Jawa Barat segera menemukan semua korban.
"Sesama orang Jawa Barat, saya sangat berdukacita, atas kejadian banjir bandang dan tanah longsor di Garut dan Sumedang, saya minta penanggulangan musibah ini dilakukan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," kata Ade.
Ade menekankan semua pihak yang tergabung dalam Tim SAR dan juga tim penanganan pengungsi juga harus menyediakan fasilitas yang baik demi menghilangkan trauma dan kekhawatiran mereka atas musibah yang menimpa.
"Semua tim harus terus bekerjasama dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban. Tolong diberi perhatian juga pada kelayakan dan kenyamanan serta keamanan tempat tinggal sementara para pengungsi," ujar Ade.
Ade mengkhawatirkan akan ada bencana banjir dan longsor susulan karena sesuai data BNPB, hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga bulan Januari 2017.
"Saya mengimbau juga agar para kelompok penanggulangan bencana ini terus waspada, karena dikhawatirkan terjadinya banjir dan longsor susulan, keselamatan para korban harus terus dijaga" tutur Ade.
Untuk diketahui, hujan deras yang terjadi sejak Selasa (20/9/2016) pukul 19.00 WIB mengakibatkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik cepat. Sementara pada pukul 20.00 WIB, banjir sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa. Lanjut sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5 hingga 2 meter.
Saat ini banjir secara perlahan mulai surut. Hal tersebut menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.