DPR: KEK Mandalika Telah Jaga Kearifan Lokal
Tradisi dan budaya setempat tetap dilestarikan.
Suara.com - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dinilai tetap menjaga kearifan lokal sebagai unggulan pariwisata. Tradisi dan budaya setempat tetap dilestarikan, begitu juga dengan produksi kerajinan kain tenun dan lain-lainnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, M. Azis Syamsuddin, mengatakan, percepatan pembangunan daerah menjadi keniscayaan ketika sebuah daerah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata. Masyarakat bisa ikut memanfaatkannya dengan berdagang kerajinan dan makanan-minuman.
“KEK bertujuan untuk percepatan ekonomi daerah. Masyarakat yang menjual makanan dan kerajinan lokal bisa ikut terekspose," papar Azis, saat memimpin tim kunjungan kerja ke Lombok, NTB, Kamis (22/3/2018).
Masyarakat NTB yang religius, sambung Aziz, juga tidak terganggu dengan pembangunan KEK Pariwisata. Apalagi, KEK akan dilengkapi dengan kawasan wisata syariah.
Para wisatawan Muslim, terutama dari Timur Tengah tak perlu khawatir dengan fasilitas kuliner halal, termasuk tempat ibadah. Inovasi kawasan juga sangat baik, dengan desain unik dan penuh sentuhan etnik.
Masterplan KEK Pariwisata Mandalika diharapkan Azis, bisa disetujui pemda dan pemerintah pusat. Banggar baru menganggarkan pembangunan KEK Mandalika untuk tahun anggaran 2015-2016, yang digunakan untuk pembangunan KEK 2017-2018, sementara untuk 2018-2019 belum dialokasikan kembali.
“Anggaran 2018-2019 akan dilihat dulu alokasinya pada pembahasan Juli nanti," ujar politisi Partai Golkar ini.