Fadli Zon: Untuk Tahu Motif, Asal Aksi Terorisme Harus Dipelajari

Fabiola Febrinastri
Fadli Zon: Untuk Tahu Motif, Asal Aksi Terorisme Harus Dipelajari
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. (Sumber: Istimewa)

Persaudaraan Alumni 212 minta dibentuk pansus teror.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menegaskan, aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia harus dipelajari lebih dalam asal muasalnya. Dengan mengetahui asal muasalnya, maka dapat diketahui motif tindakan tersebut, apakah skenario yang ingin memecah belah Indonesia atau bukan.

“Kita harus memeriksa dan melihat dari mana tindakan terorisme ini muncul. Belakangan ini kita melihat keadaan cukup kondusif dan damai, kita harus melihat dari mana asal-muasalnya. Jangan sampai ini menjadi bagian dari suatu skenario, yang bisa saja dari luar untuk memecah belah Indonesia,” katanya, usai menerima Persaudaraan Alumni 212, di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2018).

Ia berpendapat, semua tokoh dan lembaga yang menyangkut institusi agama Islam selalu mengajarkan kedamaian.

“Pada puncak kegiatan 212 2016, ada 7 juta orang yang berkumpul, tetapi tidak terjadi apa-apa. Padahal di situ kalau mau ada revolusi dan rusuh, saya kira pemerintah tidak mampu mengatasi. Tetapi pada saat ini, kondisi damai malah tiba-tiba muncul terorisme,” ujarnya.

Ia menyatakan tidak ingin pemberantasan terorisme merugikan pihak tertentu, seperti santri yang ingin ke pesantren, atau perempuan bercadar, yang kemudian harus selalu diperiksa.

“Kita tidak ingin pemberantasan terorisme ini merugikan masyarakat. Jangan sampai nanti ada pelembagaan Islamophobia, karena jika terjadi, orang akan saling curiga dan akan menimbulkan keresahan,” papar politisi Partai Gerindra itu.

Dalam pertemuan ini, Persaudaraan Alumni 212 ingin agar terorisme jangan disangkutkan dengan Islam dan usulan agar dibentuk pansus terkait teror di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Selain itu dibahas juga masalah tenaga kerja asing, bahaya komunisme, dan pemindahaan kantor kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem di Palestina. Mereka meminta pemerintah melakukan tindakan diplomasi yang lebih tegas.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI