Ketua DPR: Semua Pihak Harus Bergerak Turunkan Kesenjangan Sosial

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR: Semua Pihak Harus Bergerak Turunkan Kesenjangan Sosial
Bamsoet saat menghadiri acara Berbagi Bersama Forum alumni HMI Wati (Forhati) di Masjid Jami Al Jihad, Jakarta Utara, Senin (4/6/2018). (Sumber: Istimewa)

Jumlah penerima bantuan keluarga harapan meningkat tajam.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengingatkan salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih adanya kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Walaupun DPR dan pemerintah sudah berikhtiar sekuat tenaga untuk menurunkan angka kesenjangan sosial, tetapi kenyataan di masyarakat, kesenjangan masih tetap ada.

"Berbagai upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial telah dilakukan, baik oleh DPR maupun pemerintah. Misalnya dengan memperluas lapangan kerja, menurunkan kemiskinan serta pemberdayaan UMKM, t tak cukup hanya DPR dan pemerintah saja yang bergerak. Semua pihak juga harus terlibat dalam mengatasi kesenjangan di masyarakat," ujarnya, saat menghadiri acara Berbagi Bersama Forum alumni HMI Wati (Forhati) di Masjid Jami Al Jihad, Jakarta Utara, Senin (4/6/2018).

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, berbagai program telah dilakukan Presiden Jokowi untuk mengentaskan kemiskinan, seperti bantuan sertifikat tanah gratis untuk masyarakat yang tidak mampu, Kartu Indonesia Pintar untuk bidang pendidikan, Kartu Indonesia Sehat untuk bidang kesehatan, Kartu Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai untuk bidang sosial.

Jumlah penerima bantuan keluarga harapan pun meningkat tajam, dari 6 juta menjadi 10 juta keluarga.

"Untuk pemberdayaan UMKM, ada bantuan Kredit Usaha Rakyat, pinjaman dana bergulir, bantuan akses pemasaran dan program-program pelatihan. Itu semua adalah ikhtiar yang dilakukan DPR dan pemerintah untuk mengangkat nasib saudara-saudara kita yang miskin, supaya kesenjangan di masyarakat semakin mengecil," jelas Bamsoet.

Ia menambahkan, selain bantuan tunai kepada masyarakat, juga perlu diperbanyak kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat. Jika hanya memberikan bantuan yang sifatnya instan, manfaatnya hanya dirasakan dalam waktu sekejap.

Pemberdayaan masyarakat dinilai akan mempunyai dampak jangka panjang dan dapat merubah nasib warga kurang mampu.

"Saya ingin mengajak semua pihak untuk memperbanyak kegiatan yang sifatnya pemberdayaan. Saya yakin, dengan pengalaman yang dimiliki, Forhati akan dapat membuat kegiatan pemberdayaan saudara-saudara kita yang membutuhkan," terang Bamsoet.

Bamsoet memaparkan, konsep pemberdayaan masyarakat akan membuat warga kurang mampu punya kegiatan dan usaha yang berkelanjutan. Jika semula tidak punya usaha, menjadi memiliki usaha dan memperoleh penghasilan.

"Dengan kegiatan usaha, mereka akan memperoleh penghasilan, sehingga, bisa meringankan beban keluarga, dan bahkan bisa membiayai sekolah putra-putrinya," kata Bamsoet.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI