Ketua DPR: Hentikan Kenaikan Harga Beras Medium
Masyarakat kelas menengah bawah dirugikan.
Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, menekankan agar laju kenaikan harga beras medium harus segera dihentikan. Dengan kenaikan harga tersebut, masyarakat kelas menengah bawah dirugikan.
Ia menyarankan regulator, seperti tim ekonomi Kabinet Kerja bersama Badan Urusan Logistik (Bulog), segera memastikan kecukupan volume beras medium sesuai permintaan pasar.
“Kelangkaan dan kenaikan harga beras medium itu harus segera diatasi oleh tim ekonomi Kabinet Kerja dan Bulog. Masalah ini harus disikapi dengan sangat serius,” tandas Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam pernyataan tertulisnya kepada Parlementaria, Jakarta, Senin (12/1/2018).
Ia menyarankan agar ketersediaan beras harus segera dicukupi dan kenaikan harganya harus dihentikan, agar kelompok masyarakat menengah-bawah tidak dirugikan. Sebanyak 70 persen dari konsumsi masyarakat kelas menengah bawah adalah beras medium.
Baca Juga: Ketua DPR Terima Penghargaan Best Communicators 2018
Legislator Partai Golkar itu memaparkan, untuk mengoreksi situasi pasar beras seperti itu, DPR berharap pemerintah bersama Bulog segera mengguyur pasar dengan memanfaatkan stok beras medium di gudang Bulog yang saat ini mencapai 2,7 juta ton.
Menurutnya, mendekati akhir tahun, pemerintah dan Bulog perlu bekerja lebih keras agar stok beras tidak bermasalah. Aspek kecukupan atau stok harus dijaga, sementara harga beras harus diupayakan terkendali atau stabil.
“Bagaimana pun, di tahun politik 2019 mendatang, isu tentang harga kebutuhan pokok bisa menjadi sangat sensitif. Ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, apalagi beras, kekuatan oposisi akan menggoreng isu kenaikan harga untuk merusak kredibilitas pemerintah," ujar Bamsoet.
Faktor ini patut digarisbawahi oleh tim ekonomi di Kabinet Kerja, mengingat para pengkritik pemerintah sejak beberapa bulan belakangan ini konsisten menyebut harga kebutuhan pokok, serta mengeksploitasi keluh kesah ibu rumah tangga tentang harga kebutuhan pokok.
Memasuki pekan kedua November 2018, terjadi kenaikan harga beras medium akibat turunnya volume pasokan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Sementara itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman membenarkan kenaikan harga beras medium yang disebabkan anomali penggilingan beras medium menjadi premium.
“Karena anomali itu, terjadi kelangkaan beras medium di pasar. Bahkan para pedagang beras juga mengkonfirmasi bahwa persentase terbesar dari stok di pasar saat ini adalah beras premium yang biasanya dikonsumsi kalangan menengah atas,” tandas legislator dapil Jawa Tengah VII itu.