Komisi I: DPR Belasungkawa untuk TNI yang Gugur di Papua
TNI telah mengambil tindakan profesional.
Suara.com - Gerakan Separatis Bersenjata (GSB) kembali melakukan penyerangan, setelah 31 warga sipil dibantai, kali ini mereka menyerang Pos TNI Yonif 756/Yalet di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018). Akibat penyerangan itu, satu anggota TNI tewas tertembak dan satu luka-luka.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyampaikan belasungkawa dan doa untuk prajurit TNI yang gugur dan seluruh keluarga besar TNI yang tetap teguh menjaga NKRI dari rongrongan separatisme.
“Saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI menyatakan belasungkawa atas gugurnya prajurit TNI dan semua keluarga yang ditinggalkan serta mendukung penuh langkah Panglima TNI mengatasi GSB di Papua yang tegas dan terukur demi penegakan hukum bersama dengan Polri bahu membahu tuntas untuk NKRI,” ujarnya, Rabu (4/12/2018).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini juga menyatakan, TNI telah mengambil tindakan profesional, sehingga ia berharap, dunia internasional dapat melihat secara proporsional masalah di Papua sebagai upaya penegakan hukum.
Baca Juga: Studi Soal Pemindahan Ibu Kota, Wakil Ketua DPR Berangkat ke Myanmar
“Prajurit TNI-POLRI banyak yang gugur di Papua. Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua dengan lebih obyektif. Dengan kejadian ini, kita harap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk ditingkatkan. NKRI dan seluruh Tanah Air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib dihormati semua negara. Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam penegakan hukum di Indonesia,” pungkas Kharis.