Ketua DPR Dukung Forum Silaturahmi Anak Bangsa Sebar Perdamaian

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR Dukung Forum Silaturahmi Anak Bangsa Sebar Perdamaian
Ketua DPR, Bambang Soesatyo, menerima pengurus FSAB, di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa (12/3/2019). (Dok: DPR)

FSAB bersama DPR RI akan berdiri di garis depan untuk menjaga Indonesia dari pertikaian.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendukung upaya Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) dalam menyebarkan benih perdamaian ke berbagai penjuru Tanah Air. FSAB adalah tempat berkumpulnya berbagai kalangan, termasuk anak cucu TNI, maupun anak cucu berbagai gerakan seperti Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Pemerintah Darurat Republik Indonesa (PDRI), Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA), Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), maupun Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

"Sebagai organisasi yang berdiri sejak 2003, FSAB telah menjadi landasan bagi bangsa Indonesia bahwa konflik yang terjadi di masa lalu tak boleh diwariskan ke generasi selanjutnya. FSAB telah membuktikan bahwa benih-benih konflik antar anak bangsa sebenarnya bisa diredam dan diselesaikan. Kuncinya, semua pihak mau bersikap terbuka dan membangun dialog untuk menciptakan saling kesepahaman," ujarnya, saat menerima pengurus FSAB, di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Berbagai pengurus FSAB yang hadir antara lain, Suryo Susilo (Ketua Umum), Robert M. Siahaan (Sekretaris), Gusti Ayu Made Sadrinimanik (Wakil Sekretaris), Agustanzil Sjahroezah (LITBANG), Nina Pane (Bidang Sosialisasi dan Kemitraan), Djoko Poerwongemboro (Badan Penasihat) dan Eko Soepardjo (Badan Penasihat),

Legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menambahkan, dengan motto "Berhenti Mewarisi Konflik dan Tidak Membuat Konflik Baru", FSAB bisa memberikan inspirasi kepada segenap elemen bangsa tentang betapa indahnya merawat perdamaian, ketimbang terus memelihara dendam. Sebagai contoh, Amelia Yani (puteri Jenderal Ahmad Yani) dan Ilham Aidit (putera DN Aidit), yang juga tergabung dalam FSAB, keduanya saat ini bisa membangun hubungan baik, walaupun dimasa lalu, kedua orang tua mereka terlibat konflik.

Baca Juga: Ketua DPR Sebut Siti Aisyah Bebas karena Diplomasi Maksimal Pemerintah

Setelah sukses menyetop konflik warisan masa lalu, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengajak FSAB untuk membendung berbagai potensi konflik yang terjadi hari ini, agar tidak membesar di esok hari. FSAB bisa menginspirasi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi Pemilu 2019, agar perbedaan pilihan jangan menghancurkan dan memecah belah persatuan yang ada.

"Pemilu bukanlah ajang perang untuk saling menghabisi satu sama lain. Pemilu adalah kegiatan kenegaraan dan kebangsaan yang dilakukan secara berkala lima tahun sekali. Mari kita sambut dengan suka cita, bukan dengan semangat kebencian atau permusuhan," tandas Bamsoet.

Sepakat dengan Bamsoet, FSAB juga tidak rela Pemilu 2019 dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu stabilitas nasional. FSAB bersama DPR RI akan berdiri di garis depan untuk menjaga Indonesia dari pertikaian.

"Kepada saudara sebangsa yang sudah terlanjur larut dalam pertikaian akibat pemilu, kami mengimbau sudah waktunya kita kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Pemilu seharusnya justru semakin mendewasakan kita bahwa berbeda pilihan adalah hal bisa. Persaudaraan sebangsa adalah selamanya," tegas Ketua Umum FSAB, Suryo Susilo.

Baca Juga: DPR Minta Spirit UU Pokok Agraria Tahun 1960 Jangan Hilang


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI