Bazar HUT P3S Diharapkan Gerakkan UMKM Indonesia
Bazar, selain ajang bersilaturahmi, juga ajang untuk menggalang dana.
Suara.com - Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR, Damayanti menyatakan, bazar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Pensiunan Pegawai (P3S) Setjen dan BK DPR, serta silaturahmi pegawai pensiunan diharapkan dapat menggiatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Keberadaan UMKM menjadi sangat penting, karena merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia.
“Selain ajang silaturahmi dan penggalangan dana, kita harus menggiatkan UMKM di Indonesia. UMKM adalah motor penggerak dari ekonomi. UMKM akan menjembatani para pembeli konsumen secara langsung dengan pedagang,” katanya, usai memberikan sambutan di acara pembukaan bazar dalam rangka memperingati HUT P3S yang ke-50 Tahun, di area lapangan bola DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Maya, biasa Damayanti disapa menuturkan, bazar ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahunnya diadakan di DPR. Ia berharap, jika nantinya bazar seperti ini diadakan lebih banyak, sehingga dapat memotivasi UMKM untuk menggerakkan ekonomi secara keseluruhan.
Masih terkait peringatan HUT P3S ke-50 tahun ini, terungkap adanya kendala yang dihadapi P3S, yaitu kekurangan dana untuk menjalankan kegiatan. Iuran sebesar Rp 5000 per bulan dirasa tidak mencukupi untuk menutupi seluruh kegiatan P3S.
Baca Juga: Ketua DPR Apresiasi Kesabaran TNI Hadapi Pencuri Ikan dari Vietnam
Menanggapi hal itu, Maya mengaku akan menyampaikannya kepada Sekretaris Jenderal DPR dan dikerjasamakan dengan Korpri Setjen dan BK DPR.
“Iuran Rp 5000 itu pasti tidak cukup, karena hanya sebatas untuk keanggotaan. Memang pernah dipikirkan mereka mau membuat bidang usaha, tapi itupun terganjal dengan modal. Jadi memang harus kita pikirkan bersama bagaimana kita memberikan kail, bukan hanya ikan. Kita akan sampaikan kepada Sekjen dan kerja sama dengan Korpri,” papar Maya.
Sementara itu, Ketua P3S Setjen dan BK DPR, Toip Haryanto mengakui, bazar ini selain ajang bersilaturahmi, juga ajang untuk menggalang dana. Dengan kegiatan P3S ini, dia berharap dapat menutupi kekurangan dana anggota yang sakit atau meninggal.
“Mencari dana itu sangat susah. Kalau mengandalkan iuran dari anggota, sangat tidak mungkin. Bayangkan 1 tahun kadang-kadang ada hampir 70 - 80 yang harus kami berikan santunan, baik yang sakit maupun meninggal. Mengandalkan iuran dari anggota sangat tidak mungkin,” tandasnya, sembari memaparkan Bazar HUT P3S ini berlangsung pada 29 April hingga 3 Mei 2019, dengan menghadirkan berbagai macam pelaku UMKM.
Baca Juga: Ketua DPR Dorong Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2019