Pemerintah Diminta Segera Stabilkan Harga Sembako

Fabiola Febrinastri
Pemerintah Diminta Segera Stabilkan Harga Sembako
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo. (Dok : DPR)

Impor bisa dilakukan jika memang diperlukan.

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR, Rahmad Handoyo mendorong pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menstabilkan harga sembako saat Ramadan. Menurutnya, hal ini merupakan masalah tahunan yang wajar, karena memasuki puasa hingga menjelang Lebaran, dimana kebutuhan dan konsumsi masyarakat terhadap pangan meningkat.

“Kenaikan harga seharusnya sudah bisa diantisipasi oleh pemerintah dan petani, yang mana jika menjelang Ramadan maka kebutuhan-kebutuhan pangan sudah disiapkan oleh mereka,” ujar Rahmad seusai mengikuti Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan V di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Ia menilai, pembentukan Satgas Pangan dinilai perlu untuk memastikan tidak adanya pelaku usaha yang memanfaatkan kesempatan dengan menimbun stok berlebihan.

“Kartel itu dilarang. Maka perlu ada penegakan hukum, tanpa itu tidak akan efek jera bagi pelaku. Berhati-hatilah bagi pelaku usaha pangan kita, jangan sekali-kali melakukan penimbunan di saat-saat seperti ini karena itu pidana,” tegas Rahmad.

Baca Juga: Bambang Soesatyo : DPR Fokus Selesaikan Target Legislasi

Untuk menstabilkan kenaikan harga, operasi pasar dinilai menjadi solusi. Tidak hanya itu, dibukanya keran impor juga dapat menjadi jalan tengah mengatasi permasalahan ini.

Menurut politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini, impor bisa dilakukan jika memang diperlukan, tetapi waktunya harus tepat dan harus bisa melindungi para petani.

“Impor adalah amanah rakyat. Impor adalah amanah Undang-Undang, dibolehkan dengan catatan, ketika stok pangan kita tidak ada atau menipis, harga-harga melambung sementara produksi kita belum siap untuk distribusikan karena belum panen. Misalnya bawang putih, yang mana 90 persen, kita belum cocok tanam sehingga kita harus impor,” ujarnya

Harga sejumlah bahan bahan pangan meningkat pada hari pertama dan kedua Ramadan. Berdasarkan Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih melonjak dari Rp 49.750 per kilogram menjadi Rp 61.550 per kilogram saat memasuki bulan puasa.

Harga tertinggi terjadi di Pasar Pramuka yang mencapai Rp 90.000 per kilogram, sementara harga cabai rawit hijau melonjak dari Rp 37.300 per kilogram ke Rp 41.700 per kilogram, dengan harga tertinggi di Gorontalo yang mencapai Rp 115.000 per kilogram.

Baca Juga: Setjen DPR Minta Kemenpan - RB Ubah Metode Penilaian RB bagi DPR


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI