Ramadan 1440 H Seharusnya Jadi Momentum Rekonsiliasi

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Ramadan 1440 H Seharusnya Jadi Momentum Rekonsiliasi
Ketua DPR Bambang Soesatyo. (Suara.com/Yasir)

Para aktor politik sering menyulut kegaduhan ditantang untuk menahan diri.

Suara.com - Bulan suci Ramadan 1440 H hendaknya menjadi momentum bagi pemulihan hubungan baik di antara kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini berseberangan, karena beda sentimen politik. Para aktor politik yang sebelumnya sering menyulut kegaduhan, ditantang untuk menahan diri selama bulan suci ini.

Sebagian masyarakat merasa tidak nyaman, karena ruang publik masih terasa sangat bising, padahal dua pekan sudah sejak pemungutan suara pemilu serentak 2019. 

Kebisingan itu masih disemburkan oleh dua kubu yang paling berkepentingan dengan hasil perhitungan suara pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Isu tentang kecurangan terus dihembuskan kedua kubu.

Kebisingan itu pasti memancing perhatian sebagian publik di berbagai daerah. Ada yang menanggapinya dengan dengan sikap biasa-biasa saja, namun tak sedikit juga yang terpancing emosinya.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Maksimalkan Peran untuk Selamatkan Palestina

Perilaku emosional yang dipertontonkan, kendati hanya dengan pernyataan yang cenderung provokatif, tak pelak membuat beberapa kalangan cemas atau khawatir.

Kalangan akar rumput pun sempat tergoda untuk, misalnya, menyoal isu people power yang diwacanakan oleh kalangan tertentu. Apakah benar akan terjadi people power?

Perbincangan tentang hal-hal seperti ini bermunculan, karena perang pernyataan atau saling tuduh tentang kecurangan pemilu  tak pernah reda.  Para tokoh masyarakat sudah menggemakan imbauan agar saling tuduh itu tidak diteruskan.

Kalau pun ada persoalan atau bukti kecurangan, masalahnya cukup dibawa ke lembaga atau institusi yang punya kompetensi menangani sengketa dimaksud. Namun, imbauan itu seperti dianggap angin lalu saja. 

Situasi akhir-akhir ini tentu saja memprihatinkan. Apalagi berkembang ketika ratusan petugas yang melayani pemungutan dan perhitungan suara dinyatakan meninggal dunia, karena kelelahan dan atau gangguan kesehatan lainnya. 

Baca Juga: DPR RI Akan Bentuk Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara

Penggalan berita dukacita yang muncul hampir setiap hari tak juga mampu mendorong masing-masing kubu untuk sejenak menahan diri.  Bahkan tak jarang, penggalan berita duka itu terpinggirkan oleh isu-isu baru tentang kecurangan seputar penghitungan suara pemilu.  


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI