Komisi X : Dunia Pendidikan harus Sediakan Ruang Dialektika dan Kritik
Pihak sekolah menilai Aldi tak layak lulus lantaran kerap melakukan pelanggaran disiplin.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR, Reni Marlinawati angkat suara tentang permasalahan siswa kelas XII jurusan IPS SMAN 1 Sembalun Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Aldi Irpan yang tidak diluluskan karena karena mengkritik kebijakan sekolah. Menurutnya, dunia pendidikan harus menjadi ruang dialektika termasuk kritik bagi pendidik, siswa dan stakeholder pendidikan lainnya.
“Dialektika di dunia pendidikan harus dalam koridor etik dan harus dipertanggungjawabkan," papar Reni, dalam rilisnya kepada Parlementaria, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Aldi dinyatakan tidak lulus saat pengumuman Senin (13/5/2019), padahal ia menempati peringkat dua di jurusannya, dengan total nilai 192. Sementara pihak sekolah menilai Aldi tak layak lulus lantaran kerap melakukan pelanggaran disiplin.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyayangkan sekolah yang antikritik.
Baca Juga: Setjen DPR Terima Konsultasi DPRD Kota Mojokerto
“Kami menyayangkan kebijakan sekolah yang tidak meluluskan siswa karena mengkritik kebijakan sekolah. Jika itu menjadi dasarnya, ini jelas melanggar prinsip demokratisasi di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Reni minta agar persoalan yang telah menjadi perbincangan di publik ini dapat segera direspons oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
“Perlu ada klarifikasi secara mendalam atas persoalan tersebut. Jika memang ketidaklulusan siswa hanya dipicu oleh karena mengkritik kebijakan sekolah, harus ada koreksi atas kebijakan tersebut," jelas Reni.