Ketua DPR Buka World Parliamentary Forum Sustainable Development ke-3

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR Buka World Parliamentary Forum Sustainable Development ke-3
"World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD)" ke-3, di The Patra Bali Hotel, Bali, Rabu (4/9/2019). (Dok : DPR)

Ketimpangan menghadirkan tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia.

Suara.com - Ketua DPR, Bambang Soesatyo membuka "World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD)" ke-3, bertema "Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan’. Menurutnya, tema ini sejalan dengan isu strategis yaitu mengenai masalah kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia.

“Saya berpendapat, TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan komitmen global untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, perdamaian dan keadilan,” ujarnya dalam pidato pembukaan di The Patra Bali Hotel, Bali, Rabu (4/9/2019).

Lelaki yang akrab disapa Bamsoet ini menjelaskan, ketimpangan menghadirkan tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia. Dampak ketimpangan pada masyarakat menurutnya dapat sangat parah, terutama menciptakan dan melanggengkan kemiskinan serta marginalisasi, sehingga menyebabkan konflik.

Bamsoet menegaskan, untuk merespons kondisi ini, parlemen dengan fungsinya berperan penting dalam memastikan komitmen pembangunan seperti yang tertera pada TPB dapat tercapai. No one left behind, menurutnya bermakna no parliament left behind, dengan arti parlemen harus selalu terlibat aktif dalam seluruh upaya capaian TPB.

Baca Juga: DPR Berperan Aktif Ajarkan Pendidikan Politik pada Generasi Muda

“Indonesia sangat berkomitmen terhadap suksesnya implementasi TPB, karena nilai yang terkandung di dalam TPB sejalan dengan fokus kebijakan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, seperti hadir dalam pelaporan Voluntary National Review (VNR) yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York,” ucapnya.

Bamsoet berharap, pertemuan WPFSD ke-3 ini akan memberikan jalan untuk bertukar gagasan dan pengalaman, serta berbagi praktik terbaik untuk mengeksplorasi solusi bagi upaya mengurangi ketidaksetaraan melalui inklusi sosial dan keuangan.

“Saya berharap, parlemen negara-negara di dunia yang hadir pada kesempatan ini dapat melanjutkan tongkat estafet komitmen pembangunan yang sudah kita bangun selama ini, dengan menjadi tuan rumah pada pertemuan World Parliamentary Forum on Sustainable Development berikutnya,” pungkasnya.

WPFSD ke-3 ini dilangsungkan di Bali pada 4 - 5 September 2019, yang dihadiri oleh 150 delegasi dari 28 negara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla serta Gubernur Bali i Wayan Koster. 

Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Atasi Defisit DJS Kesehatan 2019


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI