Komisi III Setujui RUU Pemasyarakatan

Fabiola Febrinastri
Komisi III Setujui RUU Pemasyarakatan
Penandatanganan draf RUU Pemasyakaratan. (Dok : DPR)

Ketua Komisi III, Azis Syamsuddin memimpin langsung penandatanganan draf RUU Pemasyakaratan.

Suara.com - Komisi III DPR, akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemasyarakatan sebagai pengganti Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Lewat pandangan mini semua fraksi yang dibacakan juru bicara masing-masing fraksi, RUU ini disetujui untuk diundangkan dan segera dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU.

Ketua Komisi III DPR, Azis Syamsuddin memimpin langsung penandatanganan draf RUU Pemasyakaratan ini, bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan perwakilan Kementerian PAN dan RB, di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019) malam.

Untuk menyelesaikan RUU ini, Komisi III DPR sudah membentuk Panja RUU Pemasyarakatan yang beranggotakan 29 orang dari semua fraksi.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Erma Suryani Ranik yang ditunjuk sebagai Ketua Panja melaporkan hasil pembahasan RUU ini pada rapat kerja tersebut.

Baca Juga: Paripurna RUU KPK Cuma Diikuti 80 Anggota DPR, Said Didu: Selamat Menikmati

“Panja membahas RUU ini delapan kali, dimulai Juli sampai September. Panja telah membentuk tim perumus dan tim sinkronisasi dan terjadi beberapa perubahan substansi dari UU sebelumnya,” ungkap Erma.

Perubahan substansi dan muatan baru itu, lanjut politisi Partai Demokrat ini, antara lain pada penguatan posisi pemasyarakatan dalam sistem peradilan pidana terpadu yang menyelenggarakan penegakan hukum di bidang perlakuan terhadap tahanan anak dan warga binaan. Selain itu, tujuan pemasyarakatan tidak hanya meningkatkan kualitas narapidana anak dan warga binaan, tapi juga menjamin perlindungan hak terhadap semua warga binaan.

Ia menyebut, muatan baru lainnya adalah, pembaruan asas pemasyarakatan berdasarkan pada asas pengayoman, non diskriminasi, kemanusiaan, gotong royong, kemandirian, proporsionalitas, kehilangan kemerdekaan sebagai satu-satunya penderitaan, serta profesionalitas. Hal-hal seperti ini penting ditambahkan ke dalam RUU Pemasyarakatan yang baru.

Bahkan, RUU ini juga mengatur fungsi pemasyarakatan yang mencakup pelayanan, pembinaan, pembimbing kemasyarakatan, perawatan, pengamanan, dan pengamatan. Usai ditandatangani antara DPR dan pemerintah, RUU ini dibawa ke pembicaraan tingkat II pada Rapat Paripurna DPR. Ini buah hasil kerja keras Komisi III selama tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Revisi UU KPK Disahkan DPR, Laode M Syarif: Melumpuhkan Penindakan


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI