Kemenpora Dituntut Fokuskan Bidang Kepemudaan

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Kemenpora Dituntut Fokuskan Bidang Kepemudaan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi usai rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora RI Zainudin Amali. (Dok : DPR).

Dede mendorong agar program bidang kepemudaan dapat menyentuh seluruh elemen pemuda, termasuk kelompok pemuda yang memiliki stigma negatif.

Suara.com - Komisi X DPR RI memberikan masukan dan catatan terhadap Program Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ke depan. Diantaranya perlu melakukan redefinisi terhadap cakupan pengelolaan bidang kepemudaan dan keolahragaan oleh Kemenpora RI, agar program serta kegiatan bisa fokus dan terarah.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi usai rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora RI Zainudin Amali di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Dede mendorong agar program bidang kepemudaan dapat menyentuh seluruh elemen pemuda, termasuk kelompok pemuda yang memiliki stigma negatif.

Jika berbicara soal kepemudaan, ada dua point yang menurut Dede penting yaitu antara memberdayakan pemuda atau mengembangkan kepemudaan. “Memberdayakan pemuda artinya melibatkan dalam berbagai even atau program besar negara. Tapi kalau pengembangan kepemudaan, kita harus melihat tantangan atau challenge pemuda khususnya millenial ini ke depannya seperti apa? Lapangan kerja kah? Wirausahanya? Enterpreneurnya?, sebaiknya memang harus di fokuskan,” katanya

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menyatakan bahwa kondisi kepemudaan Indonesia saat ini sangat sporadis. Oleh karena itu, ke depan Dede minta Kemenpora RI untuk lebih fokus kepada isu-isu yang jauh lebih penting. Termasuk di dalamnya mendorong pemuda yang memiliki stigma negatif untuk menjadi positif.

Baca Juga: Wishnutama Hadiri Raker Perdana dengan Komisi X DPR

“Jadi jika kita berbicara sekarang, kenapa anak muda sekarang menjadi terlibat narkoba. Itu disebabkan karena tidak ada kegiatan yang positif. Kalau ada kegiatan positif, biasanya anak-anak tidak akan terlibat narkoba. Oleh karena itu, Kemenpora harus memfokuskan kepada gerakan-gerakan kepemudaan yang memang positif,”tegasnya.

Ia mencontohkan beberapa kegiatan positif yang dapat dikembangkan untuk dapat menghilangkan stigma negatif pada pemuda Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan OSIS, Pramuka, dan Karang Taruna. Mengigat kegiatan-kegiatan tersebut menjadi sangat penting, agar para pemuda Indonesia memiliki kegiatan yang positif, memotivasi dan menginspirasi dirinya.

“Ini kan semuanya punya kegiatan, hanya tidak terpayungi, tidak termotivasi, tidak ter-support. Jangan sampai malah akhirnya, mereka karena gak ada kegiatan larilah kepada hal-hal yang negatif. Jadi tetap menurut saya semua ada keterkaitannya. Perannya di kemenpora bagaimana. Bukan bagaimana mencegah narkoba, tetapi isi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Sehingga anak muda disibukkan dengan hal-hal yang positif,” tutupnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI