Komisi VI Dorong Pertamina Berikan Nilai Optimal untuk Masyarakat

Fabiola Febrinastri
Komisi VI Dorong Pertamina Berikan Nilai Optimal untuk Masyarakat
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah. (Dok : DPR)

Pertamina Unit IV Cilacap sedang bernegosiasi dengan Saudi Aramco untuk pengembangan kilang Cilacap.

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah mengapresiasi PT. Pertamina (Persero) Unit IV Cilacap, yang telah memberikan nilai optimal untuk masyarakat sekitar. Salah satunya adalah sudah banyak masyarakat lokal yang direkrut untuk turut bekerja di Pertamina Unit IV Cilacap.

Ia berharap agar komitmen tersebut betul-betul dijalankan dan menjadi komitmen bersama dengan BUMN lainnya untuk menggandeng masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan dampak lingkungan, tapi juga ekonomi dan lapangan kerja.

“Masyarakat sekitar tidak harus berfikir untuk pergi jauh untuk mencari pekerjaan, dan juga bagaimana kita berharap ada komitmen bersama Pertamina dengan masyarakat untuk terus mendukung pembangunan Pertamina dari segala sisi, untuk Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi,” ungkap Siti, usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Direksi Pertamina, perwakilan Kementerian BUMN di Pertamina Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/11/2019).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, Pertamina Unit IV Cilacap sedang bernegosiasi dengan Saudi Aramco untuk pengembangan kilang Cilacap. Ia mendorong agar penyusunan kerja sama dengan Saudi Aramco ini cepat menemukan titik terang, sehingga agenda penting ini segera diselesaikan.

Baca Juga: Raih Piala AMI Awards, Bimbo Singgung Tawaran Jadi Anggota DPR

Ia mendapati informasi, hingga kini belum ada kesepakatan final, karena belum ada secara grade angka saja itu masih belum ada titik temu. 

“Mungkin sekema pembagian hasilnya 45 persen buat Aramco, 55 persen untuk Pertamina, Tapi ada rate angka bagaimana kita berharap diatas 5 miliar dollar AS dan 2,5 persen yang diharapkan dari Aramco. Artinya angka tersebut masih senjang, range-nya masih terlalu jauh. Jadi saya pikir ini memang membutuhkan energi dan keseriusan kita, bukan hanya Pertamina tapi juga pemerintah. Dalam hal ini Kementrian BUMN,” ungkap Siti.

Seperti diketahui, pengembangan Kilang Cilacap merupakan bagian dari 6 proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR) untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak Pertamina, dari saat ini sekitar 1 juta barel per hari menjadi sekitar 2 juta barel per hari.

Keenam proyek tersebut adalah RDMP Cilacap, RDMP Balikpapan, RDMP Balongan, RDMP Dumai, NGRR Tuban dan NGRR Bontang. Selain meningkatkan kapasitas kilang, kualitas produk yang dihasilkan pun akan lebih baik yaitu mencapai standar EURO V yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: RUU Kewarganegaraan Diusulkan Masuk Prolegnas DPR


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI