DPR : Perawatan Alutsista Terbatas Situasi Operasional dan Anggaran

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
DPR : Perawatan Alutsista Terbatas Situasi Operasional dan Anggaran
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (Dok : DPR).

Pemerintah saat ini dalam tahap melakukan perbaikan dan perawatan alutsista secara maksimal.

Suara.com - Masa kepemimpinan Kementerian Pertahanan, di bawah Prabowo Subianto yang memasuki bulan keenam, telah terjadi dua tragedi, yakni jatuhnya pesawat jet tempur BAE Hawk 209 milik TNI AU di Riau dan kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD di Jawa Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menilai bahwa saat ini, perawatan alutsista masih terbatas dalam situasi operasional dan anggaran.

Hal tersebut ia sampaikan kepada awak media di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Menurut Dasco, waktu enam bulan yang dijalani Prabowo tidak bisa dijadikan patokan keberhasilan kepemimpinan. Ia menilai, pemerintah saat ini dalam tahap melakukan perbaikan dan perawatan alutsista secara maksimal.

Baca Juga: Pemerintah Minta DPR Tunda Bahas RUU HIP, Wapres Ma'ruf Undang Ormas Islam

“Saya pikir, dalam enam bulan itu, terbatas dalam situasi operasional dan anggaran yang belum maksimal,” tutur politisi Partai Gerindra tersebut.

Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) itu minta masyarakat untuk bersabar dan terus mengawasi kinerja pemerintah dalam melakukan pengadaan alutsista, baik dalam pembelian maupun perawatannya. Hal ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah.

“Kalau untuk itu saya juga kurang begitu jelas bagaimana perencanaannya. Tetapi saya yakin dan percaya, misi untuk memperkuat pertahanan Indonesia, termasuk memperkuat alat-alat pertahanan itu juga menjadi konsentrasi kami,” jelas legislator dapil Banten III tersebut.

Dasco telah minta Komisi I DPR untuk menanyakan hal-hal terkait bagaimana proses perawatan dan peremajaan alutsista. Ia juga mendorong komisi pertahanan itu sebagai mitra kerja untuk membahasnya secara rutin dengan Kemenhan dan Panglima TNI.

“Jadi ada rapat-rapat intens yang dilakukan DPR yang itu di Komisi I, biasanya rapat kerja pengawasan dengan mitra-mitra di Komisi I. Nah, kalau pesawat yang kemarin jatuh itu, yang usang atau tua, ya mungkin nanti Komisi I akan menanyakan bagaimana proses perawatan, bagaimana peremajaan,” tutup Dasco.

Baca Juga: Pemerintah Ogah Bahas RUU HIP, DPR Tunggu Surat Resmi


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI