Promosi Doktor IPB, Setjen DPR : Perlu Terobosan Wujudkan Parlemen Modern

Pada era seperti ini, maka kita akan mengalami kelimpahan/abundance pada organisasi, SDM dan teknologi.
Suara.com - Sekolah bisnis IPB Bogor menggelar sidang terbuka promosi doktoral bidang ilmu manajemen bisnis kepada Indra Iskandar, yang saat ini tengah menjabat sebagai Sekjen DPR RI. Acara sidang terbuka ini berlangsung Rabu 19 Agustus 2020.
Sidang promosi dipimpin langsung oleh Dekan Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS Sekolah Bisnis IPB, penguji luar Prof. Dr. Chandra Wijaya, MSi, MM Guru besar ilmu administrasi Universitas Indonesia dan Dr. Ir. Nimmi Zulbainarni, SPi, MSi Wakil dekan SB-IPB, Perwakilan program studi Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc, Promotor Prof. Dr. Ir. Mohamad Syamsul Ma'arif M.Eng., Dr. M. Joko Affandi S.U. dan Dr.Ir. Anggraini Sukmawati MM.
Promovendus memaparkan hasil disertasinya yang berjudul “Strategi Pengembangan Kapabilitas Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan Teknologi untuk Meningkatkan Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.”
Organisasi dihadapkan pada lingkungan yang memiliki karakteristik “VUCA”, (Volatility (perubahan yang cepat); Uncertainty (tidak menentu); Complexity (sangat beragam); Ambiguity (tidak jelas).
Baca Juga: Jalan Tengah soal RUU Cipta Kerja Terus Diupayakan Pemerintah dan DPR
Perubahan yang cepat dikarenakan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan. Pada era seperti ini, maka kita akan mengalami kelimpahan/abundance pada Organisasi, SDM dan teknologi.
Keberadaan parlemen modern sebagai resolusi DPR RI tahun 2019 sudah menjadi kebutuhan DPR. Sama halnya dengan parlemen di negara-negara lain, konsep parlemen modern sudah diperlukan untuk menjawab tantangan jaman yang semakin maju dan berbasis teknologi.
Secara umum, parlemen di seluruh dunia juga menghadapi tantangan yang sama akibat dampak globalisasi serta tuntutan masyarakat terhadap informasi. Penelitian ini menggunakan Soft System Methodology (SSM) serta menggunakan Interpretive Structural Modeling (ISM) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai Hard System Methodology (HSM), menghasilkan temuan Strategi baru dalam perumusan kebijakan menggunakan pendekatan sistem berbasis organisasi masa depan yang berlandaskan kompetensi, kualitas, dan sikap kerja SDM sesuai dengan perkembangan TIK.
Terbentuknya sistem organisasi Setjen yang modern yang didukung SDM unggul dan berbasis TIK (Organisasi masa depan) serta didukung Regulasi (Pemerintah, Internal/Renstra/RITIK) dan komitmen semua pihak yang kuat.
Indikator kinerja dan kontrol sistem pendukung yang andal dan paripurna dalam mewujudkan parlemen modern tidak hanya cukup dengan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tetapi dibutuhkan integrasi penggunaan TIK antar unit serta kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan TIK.
Baca Juga: Puji Sri Mulyani Baik Hati, DPR Minta Tambah Anggaran Jadi Rp 7,5 Triliun
Setjen sebagai sistem pendukung utama DPR RI berada di bawah eksekutif dan pimpinan DPR RI sebagai lembaga politik menjadi aktor kunci dalam mewujudkan parlemen modern didukung dengan keleluasaan dalam hal regulasi sebagai kebutuhan agar andal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.