Parlemen Remaja 2020 Fokus Bahas UU Kekarantinaan Kesehatan

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Parlemen Remaja 2020 Fokus Bahas UU Kekarantinaan Kesehatan
Sekretaris Jenderal Indra Iskandar. (Dok : DPR).

Selain untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengekspresikan gagasan, juga untuk melihat kemampuan public speaking yang baik.

Suara.com - Sekretaris Jenderal Indra Iskandar menyatakan fokus substansi yang dibahas dalam kegiatan Parlemen Remaja tahun 2020 adalah penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Indra mengungkapkan, peserta Parlemen Remaja 2020 berjumlah 134 pelajar yang berasal dari seluruh SMA/SMK/MA dari 80 daerah pemilihan (dapil) di Indonesia.

“Parlemen Remaja 2020 merupakan wadah pembelajaran demokrasi bagi masyarakat khususnya bagi generasi muda. Parlemen Remaja 2020 diselenggarakan dengan tema ‘Gotong Royong Mengatasi Pandemi Covid-19 Optimis Kita Bisa’ Adapun, substansi yang dibahas yaitu penyusunan RUU tentang perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan,” jelas Indra usai pembukaan Parlemen Remaja 2020, di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Pada pembukaan Parlemen Remaja 2020 yang dihadiri Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani secara virtual itu, Indra menyatakan Parlemen Remaja 2020 digelar melalui proses seleksi yang sangat ketat. Yakni, dengan penilaian yang mempertimbangkan beberapa aspek penilaian seperti penilaian prestasi akademik dan non akademik, keaktifan dalam berorganisasi, pembuatan video kampanye dan penulisan esai.

Baca Juga: Ketua DPR Resmi Buka Parlemen Remaja 2020

Indra mengungkapkan, video kampanye merupakan prasyarat dalam proses seleksi. dengan peserta membuat video singkat berdurasi kurang lebih 3 menit bertema ‘Jika saya menjadi legislator apa yang akan dilakukan dalam menangani pandemi Covid-19’ yang diunggah pada akun media sosial calon peserta yaitu di YouTube atau di Instagram. Selain untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengekspresikan gagasan, juga untuk melihat kemampuan public speaking yang baik.

“Di sisi lain, kriteria yang merupakan penilaian tertinggi dalam proses seleksi yaitu penulisan esai. Penulisan esai untuk mengukur kapabilitas dan kekritisan Parlemen Remaja dengan tema ‘Gotong Royong Mengatasi Pandemi Covid-19, Optimis Kita Bisa’. Pengumpulan esai peserta terpilih nanti akan dibukukan dalam buku kumpulan esai anggota Parlemen Remaja tahun 2020 yang akan diberikan kepada Pimpinan DPR RI,” tutup Indra.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani secara resmi membuka rangkaian acara Parlemen Remaja tahun 2020 yang berlangsung pada 2-6 November 2020 ini ditandai dengan pengetukan palu sidang. Pada sambutannya, Puan mengungkapkan melalui kegiatan simulasi nantinya segenap peserta Parlemen Remaja dapat mengetahui seluruh kinerja DPR.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI