Komisi V DPR: Proyek Strategis Nasional Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat
Andi Iwan Darmawan menyorot proyek Bypass Mamminasata dan kereta api di Sulses yang tak kunjung rampung
Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras menyebut proyek strategis nasional berupa pembangunan infrastruktur harus memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Andi bilang, proyek infrastruktur tak boleh mangkrak bertahun-tahun. Pemerintah pusat harus memperhatikan proyek strategis nasional ini walau di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkap Andi saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah beserta jajarannya, di Makassar, Senin (15/2/2021), guna meninjau sejumlah proyek infrastruktur.
Setidaknya ada beberapa proyek infrastruktur yang ditinjau Komisi V DPR dan dibiayai APBN, seperti perluasan kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin, jalan by pass, jalan tol, dan pelabuhan.
Baca Juga: DPR RI Janji Perjuangkan Nasib 1.044 Guru Honorer di Kepri Jadi PPPK
Kunjungan Komisi V DPR ini sekaligus ingin melihat dari dekat persoalan apa saja yang menghambat pembangunan infrastruktur di Sulsel.
“Proyek strategis nasional harus segera memberi asas manfaat bagi masyarakat. Ini program yang sudah sekian tahun namun belum rampung juga, terutama proyek Bypass Mamminasata dan kereta api," ungkap Andi Iwan.
Jalan by pass yang sedang dibangun ini akan menghubungkan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata).
Infrastruktur tersebut akan menciptakan metropolitan baru di Sulsel, selain juga mengurai kemacetan. Namun, masalah klasiknya adalah pembebasan lahan yang belum rampung seluruhnya. Sudah 15 tahun masalah pembebasan lahan belum selesai.
Andi Iwan mengaku kecewa melihat progres pembanguan jalan by pass ini, karena sejak kali pertama dimulai pembangunannya masih berkutat pada pembebasan lahan.
Baca Juga: Dorong Pemuda Berperan Aktif Selama Pandemi, DPR: Mereka Harus Diberi Ruang
Politisi Partai Gerindra itu juga menyerukan agar Kementerian Keuangan memberi perhatian penuh atas penyelesaian proyek yang merupakan jalan nasional ini walau mengalami defisit anggaran akibat pandemi virus corona.
"Kemenkeu harus prioritaskan pembayaran pembebasan lahan di tengah defisit anggaran yang luar biasa," katanya. Sementara itu, mengomentari pembangunan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin, ia mengaku gembira dengan progresnya. Apalagi, landscape bandara dibangun sangat indah. Bandara ini diperluas kapasitasnya dari semula 7 juta penumpang per tahun menjadi 13 juta per tahun.
"Pembangunan bandara cukup memuaskan dengan progres yang ada di tengah pandemi ini. Tidak terlalu jauh deviasinya. Masih positif. Jadi kita tidak ada kekhawatiran dalam proses penyelesaian kegiatan tersebut," ujar legislator dapil Sulsel II itu.
Ia menambahkan, tahun ini diperkirakan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin sudah rampung.