Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19, DPR Sarankan Polri Dijadikan Eksekutor

Fabiola Febrinastri
Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19, DPR Sarankan Polri Dijadikan Eksekutor
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang. (Dok: DPR)

Jumlah penduduk yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 48.106.208 orang.

Suara.com - Meski program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021, namun hingga saat ini, jumlah penduduk yang dinyatakan telah menerima vaksinasi masih sangat sedikit dan jauh dari harapan.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menyarankan, agar program vaksinasi yang selama ini berlangsung di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan atau Pemerintah Daerah (Pemda), sebaiknya dialihkan dan diberikan tanggung jawab kepada Kepolisian.

"Untuk mendorong terjadinya percepatan vaksinasi yang merata, sudah seharusnya pemerintah melakukan re-evaluasi terhadap program vaksinasi kita yang sudah berlangsung hampir tujuh bulan ini. Saran saya, sebaiknya program vaksinasi  diberikan menjadi tanggung jawab Polri saja sebagai pelaksana atau eksekutor. Jangan lagi pemerintah provinsi," ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Hal itu diungkapkannya, karena saat ini sejumlah Pemda mengeluhkan berbagai kendala yang dihadapi dalam percepatan vaksinasi di daerah masing-masing, seperti kekhawatiran penggunaan anggaran, termasuk role refocusing. Selain itu juga kendala ketersediaan stok vaksin dari pemerintahan pusat karena sistem data stok vaksin yang tidak valid dan masih adanya keengganan warga untuk divaksin serta kendala non tekhnis lainnya.

Baca Juga: Alasan Tak Dipakai, Kemenkeu Bakal Ambil Rumah Dinas DPR di Kalibata

"Artinya, pemerintah pusat harus segera melakukan re-evaluasi mulai dari pengadaan, pendistribusian dan petugas pelaksana vaksin yang bertanggung jawab di lapangan," ungkap legislator PDI-Perjuangan dapil Sumut III itu.

Sementara dengan perubahan strategi, melalui pengalihan penyelenggaraan vaksinasi kepada Polri, Junimart meyakini, pendistribusian vaksin di daerah pasti akan jauh lebih tertib dan tepat sasaran, dibandingkan dengan yang terjadi selama ini serta lebih aman dari kemungkinan terjadinya penyalahgunaan vaksin.

"Dengan menjadikan Polri sebagai garda terdepan sebagai pelaku, pelaksana vaksin bisa berkoordinasi, membangun komunikasi dari tingkat provinsi bahkan sampai ke pedesaan. Tentunya kerumunan dalam rangka vaksin tidak akan terjadi, bila dilakukan dengan cara jemput bola untuk vaksin hingga ke desa," jelasnya.

Politisi kelahiran Dairi, Sumatera Utara itu berharap, wacana pengalihan tersebut akan memberi dampak positif. Pemerintah pusat melalui Kordinator PPKM, Luhut Binsar Panjaitan, sesegera mungkin melakukan perubahan strategi dengan menunjuk Polri sebagai eksekutor dan penyelenggara program vaksinasi hingga ke tingkat desa-desa

"Menurut saya, ini strategi percepatan vaksinasi yang tertata dan terarah tepat sasaran. Pemerintah Pusat dalam hal ini Koordinator PPKM, atas izin presiden membuat MOU dengan Kapolri tentang masa waktu target selesainya vaksinasi menyeluruh. Dan tentunya Polri harus membuat laporan resmi soal pertanggungjawaban hasil kerja khusus ini," tegasnya.

Baca Juga: DPR: Survei Lingkungan Belajar Ciptakan Kultur Sekolah Toleran

Selain itu, ia juga menegaskan, pengalihan penyelenggaraan vaksinasi dari Pemda kepada Polri tentunya harus dilakukan dengan pengalihan anggaran, termasuk refocusing yang mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat kepada Polri.

Sementara terhadap pencapaian vaksinasi penduduk Indonesia saat ini, Junimart menilainya sebagai hasil dari program yang kurang cermat, sebagaimana tertuang pada laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan, hingga Selasa 3 Agustus 2021, pukul 12.00 WIB, jumlah penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua baru mencapai 21.436.908 orang atau 10,29 persen. umlah penduduk yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 48.106.208 orang, atau 23,10 persen.

"Kita lihat hasilnya seperti apa sekarang? Dimana-mana Pemda teriak, pencapaian vaksinasi seperti apa kondisinya? Ini namanya, program yang tidak cerdas dan tidak cermat. Belum lagi jumlah penduduk yang menjadi target sasaran vaksinasi oleh pemerintah sebanyak 208.265.720 orang," pukasnya.

Di sisi lain, Junimart mengapresiasi pencapaian Polri yang ikut andil menjalankan program vaksinasi Covid-19 massal dengan pencapaian 1 juta orang per harinya sejak Sabtu (26/6/2021).

"Terbukti melalui program vaksinasi yang dilaksanakan Polri menyambut HUT Bhayangkara kemarin, dengan mengerahkan seluruh Polda berhasil melakukan vaksinasi 1 juta orang per hari," tandas mantan Anggota Komisi III DPR RI itu.**


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI