Roadshow Politik Kesejahteraan, Gus Muhaimin Siap Salurkan Aspirasi Masyarakat Sulsel
Setiap kebijakan pemerintah harus melibatkan semua pihak.
Suara.com - Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) melakukan dialog dan silaturahim dengan tokoh dan elemen masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) secara virtual, Kamis 19 Agustus 2021. Acara ini dibalut tema Road Show Politik Kesejahteraan ‘Gus Muhaimin Mendengar’
Dalam sambutannya, Gus Muhaimin menyampaikan rasa senangnya bisa bertemu dan bersilaturahim dengan tokoh, akademisi, pemuda serta masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) meski hanya lewat virtual.
“Saya berbahagia, kita semua dipertemukan dalam keadaan sehat walafiat. Dan semua semangat mencari jalan keluar dalam mengatasi pandemi Covid-19. Saya senang bisa berjumpa dengan tokoh dan masyarakat Sulawesi Selatan,” kata Gus Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, (19/8/2021).
Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI itu menyampaikan bahwa roadshow politik dengan masyarakat Sulawesi sudah direncanakan jauh-jauh hari. Namun karena Pandemi meningkat jadi diundur sementara.
Baca Juga: Lakukan PAW, DPR Lantik Ibnu Mahmud Sebagai Pengganti Hanafi Rais
“Roadshow politik kesejahteraan ini sudah lama kita rencanakan, waktu itu sekalian ke Gorontalo dalam satu rangkaian. Tapi sampai Gorontalo, situasi pandemi semakin meningkat maka kita tunda terlebih dahulu. Namun, silaturahmi harus kita lakukan meskipun hanya melalui virtual zoom, yang penting tak mengurangi pesan dan subtansi dari roadshow itu sendiri,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga, Ketua Umum DPP PKB itu menyampaikan tiga target dalam Roadshow Politik Kesejahteraan ini. Pertama soal politik kesejahteraan politik yang inklusif.
“Kita perlu menjelaskan apa sih politik kesejahteraan itu. Beberapa hal menyangkut politik kesejahteraan adalah strategi pembangunan yang inklusif yang bertujuan menyampaikan seluruh target dan pembangunan dengan fokus utamanya adalah kesejahteraan,” katanya.
Dia menjelaskan, setiap kebijakan di dalam politik kesejahteraan inklusif adalah proses yang melibatkan semua pihak dengan terbuka dan demokrasi. Contoh kasus misalnya, ketika satu tahun pertama penanganan Covid-19 Pemerintah memang satu-satunya harapan dan tumpuan agar mengatasi masalah itu dan tentu saja Pemerintah bergerak. Semua fokus pada penanganan Pandemi Covid dengan berbagai ikhtiar dan upaya.
Meskipun segala upaya telah diupayakan tetapi mengalami banyak kendala dan hambatan. Salah satunya adalah keterbatasan dan keterlibatan kampus, tokoh, kekuatan kultural yang ada.
Baca Juga: Kepatuhan LHKPN Anggota DPR Cuma 55 Persen, Pimpinan: Harus Dimaklumi
"Contohnya berapa bulan, kita diskusi soal masjid ditutup atau tidak, vaksin haram atau halal, dan berbagai hal yang membuang waktu dalam mengatasi pandemi. Padahal negara lain sudah berhasil mengatasi pandemi dan merdeka meskipun perkembangannya pasang surut,” sambungnya.
Menurut Gus Muhaimin, keterlibatan semua elemen bangsa sangat dibutuhkan dalam menangani Pandemi ini. Keterlibatan para tokoh, masyarakat dan pemerintah serta subjek pembangunan menjadi satu kesatuan.
“Ini menjadi bagian satu kesatuan pemerintah dan masyarakat itulah politik kesejahteraan yang inklusif,” urainya.
Lebih lanjut, Gus Muhaimin menjelaskan bahwa target kedua dari Roadshow Politik Kesejahteraan adalah ia ingin mendengar fakta-fakta lapangan terkait keadaan masyarakat Sulsel.
“Saya ingin mendengar fakta di lapangan seperti apa sehingga saya bisa memperjuangkan bersama pemerintah, bersama Presiden, maupun bersama DPR” katanya.
“Ketiga, kita saling berbagi informasi apa yang bisa kita lakukan mengatasi pandemi ini,” sambungnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Akademisi dari UIN Alauddin Makassar, Firdaus menyampaikan aspirasinya seperti soal infrastruktur baik listrik, jaringan internet dan bantuan subsidi kuota internet yang belum merata di daerahnya.
"Soal infrastruktur belum merata termasuk listrik. Kemudian, jaringan internet dan bantuan subsidi kuota bagi siswa dan mahasiswa juga menjadi persoalan karena tidak semua daerah Zona Merah Covid, tetapi kenapa digeneralkan kebijakannya," ungkapnya.
“Kami mendorong agar elit politik di PKB untuk berkomitmen mensejahterakan masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu Lukman selaku Akademisi UNHAS menyampaikan apresiasinya kepada Gus Muhaimin yang telah melakukan dialog interaktif bersama masyarakat Sulsel. Menurutnya, dalam menghadapi pandemi, kreatifitas menjadi kunci.
Sementara itu, Samsurizal, (Ketua PMI Makassar) mengungkapkan, PKB harus berani berperan dalam penanganan Pandemi Covid. Selain itu, Irwan Hamid, Anggota DPRD Provinsi berbicara terkait solusi untuk kuota Umroh untuk Indonesia.
Mendengar masukan dari masyarakat Sulsel, Gus Muhaimin siap memperjuangkannya.
“Terima kasih segala masukannya, saya akan berusaha untuk terus memperjuangankan semua aspirasi masyarakat Sulsel ini,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Andi Muawiyah Ramly, Anggota DPRD Sulsel, Azhar Arsyad, Hadir pula Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan dari akademisi Sulsel.