Kunker ke DIY, Puan Maharani Ikut Menanam Padi Bersama Petani

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kunker ke DIY, Puan Maharani Ikut Menanam Padi Bersama Petani
Ketua DPR, Puan Maharani menanam padi bersama petani saat kunker ke DIY. (Dok: DPR)

Dalam kunker tersebut, Puan juga turut mendengarkan aspirasi petani.

Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani ikut menanam tanaman padi saat kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia pun mendorong petani untuk melek teknologi agar hasil pertanian lebih produktif sehingga kesejahteraannya meningkat.

Puan mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, Kamis (11/11/2021). Meski hujan deras mengguyur, Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar.

"Puan menanam, nanti rakyat yang memanen,"ujarnya.

Selama menanam bibit padi, Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu berdialog dengan petani. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan terkadang berbicara menggunakan bahasa jawa.

Baca Juga: Mendung Kesedihan di Taman Makam Pahlawan, Puan Maharani Kenang Sosok Taufiq Kiemas

“Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?)” tanya Puan kepada para petani.

Para petani pun menjawab pertanyaan Puan. Mereka juga membicarakan soal sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen.

Kemudian Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah. Didampingi Wabup Sleman, Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus.

“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam,” ucap Puan.

“Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani. Bagaiman menanam padi, panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana. Itu yang jadi perhatian saya,” sambungnya.

Baca Juga: Bank Dunia: Kartu Prakerja Terbukti Ringankan Dampak Pandemi, DPR Beri Apresiasi

Seorang petani bernama Tusiran menyampaikan berbagai keluhan yang dihadapi para petani di Sendangmulyo. Mulai dari harga gabah yang rendah hingga sering telatnya distribusi pupuk subsidi, termasuk harganya yang cukup tinggi.

“Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini, dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Karena kebanyakan petani sekarang yang tua-tua. Semoga dengan ibu datang, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami,” terang Tusiran.

“Kami harap pemerintah supaya memperhatikan petani-petani. Patokan harga gabah itu berapa, karena petani juga banyak nggak tau. Kami juga mengharapkan agar jalan tani diperbaiki karena kalau musim hujan jalannya rusak, bawa gabah pakai motor atau mobil sering terpleset,” imbuhnya.

Petani pun mengharapkan ada saluran induk air sebab ketika musim kemarau, air untuk mengaliri sawah tidak lancar. Kepada Wabup, Puan menanyakan apakah harapan petani bisa segera direalisasikan.

“Setiap tahun kami bertahap ini nanti akan kita selesaikan,” jawab Wabup Danang.

Kepada Lurah Sendangmulyo Budi Susanto, Puan juga menanyakan apakah dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian. Lurah Budi mengatakan saat ini dana desa belum bisa digunakan untuk membantu pembangunan pertanian karena anggaran difokuskan untuk bantuan langsung Covid-19 kepada masyarakat.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI