DPR Siap Jadi Tuan Rumah, Puan Akan Hadiri IPU Assembly di Madrid
IPU General Assembly ke-143 diselenggarakan pada 26-30 November 2021 dengan tujuan agar 179 negara anggotanya bisa diskusi isu global.
Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani akan menghadiri secara langsung gelaran Inter Parliamentary Union (IPU) ke-143 di Madrid, Spanyol. Kehadiran Puan sebagai langkah persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pada forum parlemen internasional.
“IPU sebagai institusi parlemen internasional tahun ini kembali bersidang secara fisik untuk merumuskan upaya-upaya bersama di tingkat global dalam menghadapi tantangan bersama,” kata Indra dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Rabu (24/11/2021).
IPU General Assembly ke-143 diselenggarakan pada 26-30 November 2021 dengan tujuan agar 179 negara anggotanya dapat duduk bersama dan bertukar pikiran mengenai berbagai isu global, termasuk penanganan pandemi Covid-19. Pertemuan ini, kata Indra, juga sebagai upaya penggalangan kekuatan parlemen negara-negara di dunia.
“Pandemi Covid-19 semakin memperburuk tantangan yang ada dan mempengaruhi proses demokrasi, menyebabkan publik mempertanyakan kembali efektivitas sistem demokrasi dalam mengatasi keadaan darurat akibat pandemi dan pemulihan kondisi negara pasca Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga: Cerita Anggiat Pasaribu Senggol Ibunda Arteria Dahlan Sampai Sulut Percekcokan di Bandara
“Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi berbagai negara di dunia, dibutuhkan upaya bersama baik di tingkat nasional maupun internasional. Kepemimpinan politik dan solidaritas diperlukan untuk menemukan pendekatan-pendekatan baru guna memperbaharui dan menjaga demokrasi,” tambah Indra.
Agenda sidang IPU General Assembly di Madrid antara lain membahas mengenai tantangan kontemporer demokrasi untuk mengatasi perpecahan dan membangun komunitas.
“Para anggota IPU akan membahas bagaimana peran Parlemen dapat menjaga kelangsungan demokrasi, terutama dengan merebaknya polarisasi, berkurangnya trust baik antar maupun di dalam negara,” sebut Indra.
Sidang IPU akan digelar dengan berbagai sesi seperti General Debate. Selain itu akan ada sidang-sidang komite antara lain Executive Committee, Committee on Human Rights of Parliamentarians, Governing Council Bureau of Women Parliamentarians, Forum of Young Parliamentarians dan workshop on Good Parliamentary Practices to Promote Interfaith Dialogue.
Menurut Indra, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu akan menyampaikan pidato pada sesi General Debate terkait tema Contemporary Challenges to Democracy: Overcoming division and building community. Puan akan berbicara mengenai tantangan demokrasi saat ini. Kemudian mengenai dampak pandemi Covid-19 bagi demokrasi, dan peran Parlemen untuk menjaga kelangsungan demokrasi.
Baca Juga: Dilarang MKD Penuhi Panggilan Polisi, Arteria Klaim Tak Minta Diperlakukan Khusus
“Selain itu pada sesi Governing Council, Ketua DPR akan menyampaikan hasil sidang The First Global Conference on Achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diselengarakan di Jakarta pada tanggal 28-30 September 2021 secara virtual,” terang Indra.
Puan juga akan menyampaikan intervensi pada forum panel discussion on strategies for gender-responsive law making. Indra menambahkan, Puan juga akan mengadakan beberapa bilateral meeting antara lain dengan Ketua Parlemen Spanyol, Presiden IPU, dan Sekretaris Jenderal UN WTO.
“Agenda lain yang tidak kalah pentingnya adalah Ketua DPR RI Puan Maharani akan berpidato pada closing session forum Sidang Umum IPU ke 143 Madrid dan sekaligus menyampaikan undangan kepada seluruh Parlemen negara-negara anggota IPU untuk hadir pada Sidang IPU ke-144 pada tanggal 20-24 Maret 2022 di Bali, Indonesia,” ungkapnya.
IPU General Assembly ke-143 juga akan membahas isu terkait human rights atau Hak Asasi Manusia (HAM). Tema yang diangkat yaitu bagaimana legislasi dan kebijakan dapat mengatasi eksploitasi seksual online pada anak, dan emergency item terkait Global Parliamentary Support for the Humanitarian Situation of the Palestinians.