Hadiri Pertemuan Parlemen OKI, DPR Soroti Ragam Masalah Dunia Islam

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Hadiri Pertemuan Parlemen OKI, DPR Soroti Ragam Masalah Dunia Islam
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (Dok: DPR)

"Penggusuran penduduk Palestina secara terus menerus membawa rakyat ke dalam krisis kemanusiaan,"

Suara.com - Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dalam konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-16. Organisasi yang beranggotakan 54 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tersebut, menggelar sejumlah pertemuan yang berlangsung selama dua hari yakni Kamis-Jumat (9-10/12/2021) di International Chamber of Commerce (ICC), Istanbul, Turki. 

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon yang menjadi ketua delegasi Indonesia, menyatakan sebagian besar umat Islam dunia masih didera pelbagai masalah yang rumit dan multidimensi seperti konflik berkepanjangan, krisis politik, kemiskinan, penurunan pendidikan, degradasi lingkungan dan iklim, terorisme, bencana alam, bencana kemanusiaan, demokrasi yang lemah, dan dampak Covid-19 yang parah. 

“Namun, ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang tidak diinginkan yang diderita oleh saudara-saudara Muslim kita terutama di Palestina, Afghanistan, Uighur, Kashmir, Rohingya, dan di banyak tempat lainnya," ungkap Anggota Komisi I DPR RI itu.

Fadli menjelaskan, penggusuran penduduk Palestina secara terus menerus, masif, dan brutal oleh pemukim Yahudi semakin parah dan membawa rakyat ke dalam krisis kemanusiaan yang lebih dalam.

Baca Juga: Rahmad Handoyo: Penundaan Umrah Langkah Bijak Cegah Omicron

"Kita bisa melihatnya sebagai pesan bagi kita untuk berbuat lebih banyak. Kondisi mereka diperparah oleh pandemi Covid-19 dan tingkat vaksinasi yang rendah," imbuhnya. 

Dalam situasi yang relatif berbeda, Fadli menambahkan, krisis kemanusiaan juga tengah berlangsung di Afghanistan. Menurutnya, Muslim Uighur telah lama menjadi sasaran diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi dari pemerintah China.

“Saya akan mengambil kesempatan ini juga untuk mengulangi masalah berkepanjangan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Uighur,” jelas Fadli.

Selain itu, Fadli juga mengajak Parlemen OKI untuk meningkatkan tingkat perhatian bersama terhadap penderitaan minoritas Muslim di negara-negara anggota non-OKI. Sebab, disebutkan Fadli, Islam adalah rahmatan lil alamiin sebagaimana tercantum dalam Al Anbiya ayat 107 yang artinya bahwa Islam adalah agama yang damai, aman, dan terlindungi.

"Pesannya, kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya luar biasa untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini, untuk melindungi saudara-saudara Muslim kita, untuk menciptakan perdamaian, dan sebagai bagian dari ketaatan kita pada ajaran Islam," tambahnya.

Baca Juga: Wanita Palestina Lahirkan Bayi Kembar dari Sperma Selundupan Suami di Penjara

Sebagai anggota parlemen negara-negara OKI, menurut Fadli, Indonesia harus mendorong PBB untuk menerapkan semua instrumen hukum mengenai Palestina dan Yerusalem seperti Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242 tahun 1967 meminta Israel untuk menarik pasukannya dari wilayah Palestina, Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 298 tahun 1971 menyatakan bahwa semua upaya Israel untuk mengubah status Yerusalem adalah ilegal.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI