Depo BBM Plumpang Kembali Meledak, DPR Desak Pertamina Benahi SOP Pengamanan

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Depo BBM Plumpang Kembali Meledak, DPR Desak Pertamina Benahi SOP Pengamanan
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Rofik Hananto. (Dok: DPR)

Selain itu, Pertamina juga harus memastikan kesediaan bahan bakar aman dan terkendali menjelang Ramadhan.

Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Rofik Hananto menyayangkan terjadinya insiden kebakaran yang disebabkan oleh bocornya pipa depo BBM milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam hari.

Rofik mengatakan, Pertamina serta pihak terkait harus memastikan keselamatan dan keamanan warga yang tinggal di sekitar lokasi.

"Turut berbelasungkawa terhadap masyarakat sipil yang terdampak, apalagi ini daerah padat penduduk. Pertamina harus tanggung jawab," tegasnya.

Pipa BBM yang terbakar ini merupakan bagian dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. TBBM Plumpang dinilai sebagai salah satu terminal BBM terpenting di Indonesia, sehingga Rofik menegaskan Pertamina harus memastikan pasokan bahan bakar minyak tetap aman meski ada insiden tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Legislator Minta Penanganan Korban Jadi Prioritas Utama

"Plumpang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina, maka tindakan selanjutnya adalah bagaimana memastikan supply BBM tidak terganggu," imbuh anggota DPR RI Fraksi PKS tersebut.

Rofik juga menyinggung kejadian kilang minyak milik Pertamina yang sebelumnya berulang kali terjadi seperti Kilang Balikpapan pada Maret 2022 lalu. Terhitung 2 tahun terakhir ini sudah 5 fasilitas migas milik Pertamina mengalami insiden kebakaran.

"Menyayangkan terjadinya musibah kebakaran ini, apalagi Insiden kebakaran bukan kali pertama di fasilitas migas, ini terus berulang. Pertamina harus benahi sistem pengamanan dan SOP yang ada," imbuh anggota DPR RI Dapil Jateng VII tersebut.

Rofik mengharapkan adanya pembenahan menyeluruh terhadap sistem pengamanan serta SOP yang ada dalam lingkup Pertamina untuk mengamankan baik fasilitas Migas, pekerja, maupun masyarakat sekitar. Menurutnya, pembenahan diperlukan agar Pertamina tidak abai terhadap aspek pengamanan fasilitas Migas.

"Investigasi menyeluruh dan tuntas, serta meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak maupun depo BBM, seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," pungkasnya.

Baca Juga: Kemensos Berikan Layanan Psikososial bagi Korban Pascakejadian Kebakaran Depo Plumpang


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI