BKSAP DPR RI Dorong Pengembangan Kerjasama Perminyakan dan Gas Indonesia-Mozambik

Fabiola Febrinastri
BKSAP DPR RI Dorong Pengembangan Kerjasama Perminyakan dan Gas Indonesia-Mozambik
DPR menerima Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Mozambik dan Malawi, Herry Sudrajat. (Dok: DPR)

Turut hadir dalam pertemuan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana.

Suara.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mendorong pengembangan kerjasama hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia-Mozambik di bidang pertambangan dan energi, khususnya di sektor perminyakan dan gas. Menurut Hafisz Tohir, kerjasama tersebut ditegaskannya penting dilakukan, karena kekuatan usaha suatu negara harus mempunyai link yang kuat hampir di semua negara industri perminyakan besar dunia.

Demikian disampaikan Hafisz Tohir, saat diwawancarai Parlementaria usai menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Mozambik dan Malawi Herry Sudrajat, yang digelar di Ruang Pimpinan BKSAP DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Turut hadir dalam pertemuan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana.

“Kita menerima tamu dari Duta Besar Indonesia untuk Mozambik. Banyak hal yang dia ceritakan terkait dengan hubungan politik, perdagangan dan ekonomi Indonesia dan Mozambik. Kalau kita perhatikan, negara yang baru berkembang seperti Mozambik itu banyak sekali menawarkan challenging atau kesempatan kepada kita untuk masuk kesana. Ini yang kami catat bahwa ada beberapa hal yang membuat kita punya kesempatan yang cukup signifikan disana antara lain dengan pertambangan dan energi,” ujar Hafisz Tohir.

Baca Juga: DPR: PPATK Harus Bersikap Tegas terhadap Transaksi Mencurigakan di Kemenkeu

Ia akan menyampaikan kepada mitra Komisi DPR RI terkait, khususnya komisi energi yang bermitra kerja dengan Pertamina, PGN dan sebagainya agar Indonesia bisa mengembangkan usaha energi.

“Seperti yang dilakukan oleh PetroChina, hampir di semua negara-negara industri perminyakan besar di dunia ini dia masuk. Memang kadang- kadang ada yang untung dan rugi, tetapi sekali lagi saya sampaikan bahwa untuk masuk global business perminyakan dan gas dunia tidak cukup kita dengan bermain di negara sendiri,” tandasnya.

Hal tersebut menjadi catatan penting khususnya baginya, yang sekaligus anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan.

“Saya mencatat bahwa kita harus mulai mengembangkan pemasukan pemasukan dari negara-negara berkembang, khususnya yang bisa kerjasama ekonomi dengan kita. Mozambik adalah salah satu negara yang bisa kita jadikan tujuan investment kita,” tandas Politisi Fraksi PAN ini.

“Kalaupun Mozambik belum dikenal oleh banyak orang sebagai negara investor, tetapi hal-hal seperti inilah menjadi challenging kita. Kalau kita masuk investasi ke Jepang, tentu pesaing kita akan berat. Tapi kalau masuk Mozambik, jangan-jangan kita menjadi negara yang nomor satu disitu,” sambung Hafisz, menutup wawancara.

Baca Juga: Komisi II Dukung KPU Tempuh Banding atas Putusan PN Jakpus


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI