Desak Penyelesaian Konflik Palestina-Israel, BKSAP DPR RI Dukung Palestina Merdeka

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Desak Penyelesaian Konflik Palestina-Israel, BKSAP DPR RI Dukung Palestina Merdeka
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, (Dok: DPR)

Lambatnya penyelesaian kedua negara ini berakar dari kelambanan dunia dan diamnya komunitas internasional-termasuk PBB.

Suara.com - Di tengah kondisi geopolitik global yang dipenuhi berbagai konflik dan krisis, isu keamanan dan perdamaian menjadi salah satu sorotan utama pada Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan Uni Eropa ke-12 di Gedung Parlemen Uni Eropa, Strasbourg, Prancis, pada Kamis (19/10/2023). Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI,  Fadli Zon, memimpin forum tersebut bersama Daniel Caspary, Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk Asia Tenggara dan ASEAN (DASE). Forum tahunan ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana dan Gilang Dhielafararez, serta Anggota BKSAP Agustina Wilujeng Pramestuti.

Di hadapan para Anggota Parlemen Uni Eropa yang tergabung dalam DASE, Fadli Zon dengan tegas menyerukan agar tindak kekerasan dan penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza segera dihentikan.

"Komunitas Internasional harus mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan dan blokadenya atas Jalur Gaza," ujarnya.

Menegaskan bahwa akar konflik yang berlangsung ialah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, ia menyatakan, tantangan tiada henti yang dihadapi rakyat Palestina ini sebenarnya berakar dari kelambanan dunia dan diamnya komunitas internasional—termasuk PBB, atas penindasan yang terus menerus dilakukan oleh Israel. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelaporan yang objektif, dan mendesak dunia untuk mengakhiri standar ganda dalam merespon konflik di Palestina.

Baca Juga: Gelar Aksi dengan Tajuk 'Jawa Barat Dukung Palestina', Ribuan Umat Islam Datangi Kota Bandung

Menyoroti meningkatnya ketegangan dan dampak kemanusiaan dari konflik ini, ia memberikan gambaran nyata betapa mendesaknya situasi di wilayah Gaza.

"Eskalasi konflik telah mencapai tingkat kritis. Gaza luluh lantak. Lebih dari 2,2 juta orang terjebak, dan ribuan orang tewas dalam hitungan minggu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Mereka saat ini tidak mempunyai tempat berlindung, atau pun akses terhadap kebutuhan dasar," lugasnya.

Fadli Zon juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab pada 17 Oktober 2023. "Tidak ada satu pun yang bisa menjustifikasi serangan mengerikan ini," ujarnya.

“Sekali lagi, situasi yang menyedihkan ini menjadi pengingat bahwa perdamaian global tidak akan dapat tercapai sampai semua orang dapat hidup dalam damai," katanya.

Ia kemudian menyerukan komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, untuk segera memediasi gencatan senjata dan meredam konflik yang terus meluas dan menelan banyak korban jiwa di kedua pihak ini.

Baca Juga: Syifa Hadju Ikut Demo Turun ke Jalan Membela Palestina, Tuai Sanjungan: Kayak Bella Hadid

"Kita juga harus secara aktif mendorong dimulainya kembali proses negosiasi perdamaian yang telah terhenti sejak tahun 2014. Selain itu, penyaluran bantuan kemanusiaan dan akses perlindungan yang aman bagi warga sipil yang terjebak di Gaza harus diprioritaskan segera dan tidak boleh lagi ditunda," tegasnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI