Jelang Nataru, DPR Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 dan Pneumonia

Hal ini disampaikannya melihat kasusnya yang kembali mengalami peningkatan.
Suara.com - Komisi IX DPR RI mendorong Pemerintah untuk menyiapkan strategi dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 dan Pneumonia, khususnya jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Hal ini diharapkan dapat menahan lonjakan kedua kasus tersebut yang saat ini terus meningkat.
"Kondisi saat ini menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 dan potensi wabah pneumonia yang dapat meluas akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi selama liburan," kata anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, (13/12/2023).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35 sampai 40 kasus. Sementara, pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60 sampai 131 orang. Terbaru, 2 pasien Covid-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia.
Sedangkan untuk kasus virus Pneumonia, Kemenkes mencatat provinsi Jawa Barat menjadi yang paling banyak terdapat pasien positif. Lalu untuk Insiden rate ISPA maupun Pneumonia, DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dibanding provinsi lainnya akibat buruknya kualitas udara.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Verrell Bramasta: Kini Ngebut Kuliah, Kredibilitas Jadi Caleg Diragukan Publik
Namun begitu secara tren, Pneumonia dan ISPA telah mengalami penurunan pada September hingga Oktober 2023. Sedangkan hingga awal Desember, jumlah kasus mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Meski begitu, potensi peningkatan kasus Covid-19 dan Pneumonia dapat meluas akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi selama liburan. Untuk itu, Arzeti mengingatkan Pemerintah melakukan langkah antisipasi yang optimal.
Arzeti juga mendorong Pemerintah untuk mempersiapkan berbagai strategi guna mencegah dan mengatasi potensi lonjakan Covid-19 dan Pneumonia saat libur Nataru. Apalagi kasus Pneumonia misterius mulai terdeteksi di Jakarta, bahkan 6 anak sempat terjangkit.
“Munculnya kasus Pneumonia misterius yang menyerang anak harus menjadi perhatian serius. Kita tidak boleh main-main karena penyakit ini mengancam anak-anak yang sangat rentan dengan penyebaran virus,” tutur Arzeti.
Sisi lain, Politisi dari Fraksi PKB ini mendorong dilakukannya peningkatan kapasitas Rumah Sakit (RS) di seluruh Indonesia. Arzeti menyebut, peningkatan kapasitas di RS termasuk penambahan tempat tidur, fasilitas perawatan intensif, dan personel medis yang memadai.
“Pemerintah juga harus menjamin bahwa persediaan peralatan medis mencukupi untuk mengatasi kebutuhan selama lonjakan kasus. Ini mencakup ventilator, alat tes, dan perlengkapan medis lain,” ungkapnya.