Dimas Kajeng Dimuliakan Mirip Nabi, Dia Lewat, Pengikut Menunduk

Siswanto | Dian Rosmala
Dimas Kajeng Dimuliakan Mirip Nabi, Dia Lewat, Pengikut Menunduk
Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (4/10/2016) [suara.com/Andi Sirajuddin]

Adies berharap agar Polda Jatim dapat merangkul Majelis Ulama Indonesia, tokoh masyarakat, dan para kyai.

Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Adies Kadir mengapresiasi kinerja Polda Jawa Timur yang bergerak cepat menangani kasus Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Cuma satu hal yang harus dilakukan kasus itu diusut sampai ke akar masalahnya," kata Adies yang beberapa waktu lalu mengunjungi padepokan yang terletak di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Politisi asal Dapil Jatim I menceritakan Taat Pribadi selama begitu dimuliakan pengikutnya seperti layaknya seorang nabi.

"Saat ia lewat pun orang harus menunduk. Oleh karena itu, banyak orang berbondong-bondong datang secara sukarela ke Padepokan Dimas Kanjeng ini ingin belajar mengenai agama, mencari ketenangan, dan memberikan bantuan dengan sukarela," kata Adies.

Adies berharap agar Polda Jatim dapat merangkul Majelis Ulama Indonesia, tokoh masyarakat, dan para kyai untuk mengkaji apakah betul aqidahnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

“Jadi ada tiga hal di sini yakni masalah aqidah yang diajarkan, kedua masalah memperbanyak uang dan ketiga masalah pembunuhan,” kata Adies.

Kasus padepokan Dimas Kanjeng mengemuka setelah terjadi kasus pembunuhan terhadap pengikut bernama Abdul Gani dan Ismail Hidayat.

Taat Pribadi ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua pengikutnya itu.

Dalam kasus itu, Taat Pribadi disangka telah memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi mereka karena kedua berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.

Selain itu, Taat Pribadi juga terindikasi kasus penipuan dengan modus mampu menggandakan uang dengan jumlah korban hingga ribuan orang.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI