Ketua DPR Minta Perguruan Tinggi Jihad Lawan Narkoba

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR Minta Perguruan Tinggi Jihad Lawan Narkoba
DPR menerima Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena), di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Senin (7/5/2018). (Sumber: Istimewa)

Narkoba semakin banyak variasinya.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengajak perguruan tinggi untuk  jihad memberantas narkoba. Perguruan tinggi perlu melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi peredaran narkoba di dunia pendidikan.

"Perguruan tinggi jangan menjadi menara gading yang aktivitasnya jauh dari realitas sosial. Perguruan tinggi harus berkontribusi memberikan solusi dan tindakan konkrit dalam menjawab berbagai permasalahan bangsa, utamanya pemberantasan narkoba," ujarnya, saat menerima Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena), di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Pengurus Artipena yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Sekretaris Jenderal Ir., Zaenal Arifin MT (Universitas Mercubuana), Bendahara Umum, Dr. Teddy Oswari MM (Universitas Gunadarma), Wakil Ketua, Prof. Dr. Suyatno M.Pd (Universitas Muhamadiyah Prof Hamka), dan Wasekjen, Dr Ardiansyah M.Si (Universitas Moestopo Beragama).

Bamsoet memahami rumitnya persoalan penyalahgunaan narkoba di lingkungan perguruan tinggi. Apalagi saat ini, jaringan narkoba sudah lintas negara dan melibatkan bandar dan pengedar dengan modus operandi yang semain kreatif. Narkoba juga semakin banyak variasinya.

"Walaupun banyak tantangan, perguruan tinggi harus menjadi contoh kawasan yang steril. Bukan justru malah menjadi sarang peredaran narkoba. Beberapa hari lalu, saya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan pemusnahan barang bukti 2,6 ton di Monas. Bayangkan, jika lolos, 2,6 ton narkoba tersebut bisa berada dimana saja, tak menutup kemungkinan juga masuk ke perguruan tinggi," kata Bamsoet.

Ia menyebut perlu mempertimbangkan surat keterangan bebas narkoba bagi calon mahasiswa baru yang akan mendaftar ke perguruan tinggi. Bukan tidak mungkin pula perguruan tinggi menggandeng BNN untuk melakukan tes urin kepada para mahasiswa secara berkala.

"Ini sebagai tindakan antisipasi. Siapa tahu ada anak-anak kita yang telah terjerumus karena pergaulan maupun faktor lingkungan lainnya, bisa kita selamatkan sedini mungkin. Jangan sampai pendidikannya terbengkalai dan masa depannya hancur," tandas Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi kelahiran Artipena, yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan musyawarah nasional ke-2 di Banjarmasin. Walaupun bersifat relawan, Artipena tak boleh letih mengedukasi masyarakat, terutama para mahasiswa dan civitas kampus.

"Saya harap seteleh penyelenggaraan munas nanti, Artipena bisa memperluas jaringannya ke semua provinsi di Indonesia. Jalin kerja sama dengan pihak lain, BUMN maupun organisasi sosial lainnya. Saya yakin, niat baik Artipena akan mendapatkan sambutan positif sekaligus memberikan kontribusi aktif kepada masyarakat," pungkas Bamsoet.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI