Bamsoet Minta Diaspora Jadi Duta Sosial Budaya di Luar Negeri

Fabiola Febrinastri
Bamsoet Minta Diaspora Jadi Duta Sosial Budaya di Luar Negeri
Bamsoet di KBRI Selandia Baru, Wellington, Sabtu (10/11/2018). (Dok: DPR)

Jumlah diaspora Indonesia mencapai 10 juta orang di seluruh dunia.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, meresmikan Graha Gorontalo dan ruang Papua,  di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Selandia Baru. Graha Gorontalo diharapkan bermanfaat bagi diaspora dan para pelajar Indonesia di Selandia Baru dalam mengekspresikan dan melestarikan budaya Indonesia.

"Manfaatkan gedung KBRI dengan beragam kegiatan yang berguna untuk meneguhkan kembali identitas bangsa serta mengingatkan kekayaan budaya Tanah Air kepada semua diaspora Indonesia, termasuk anak-anak dan generasi muda Indonesia, yang lahir dan tumbuh besar di Selandia Baru," ujar Bamsoet, di KBRI Selandia Baru, Wellington, Sabtu (10/11/2018).

Graha Gorontalo terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai ruang pamer produk serta budaya Indonesia.

Lantai dua digunakan sebagai perpustakaan yang berisi segala literatur mengenai Indonesia baik cetak maupun digital, sementara ruang Papua, di gedung utama KBRI digunakan sebagai ruang pelayanan masyarakat.

Baca Juga: Ketua DPR Terima Penghargaan Best Communicators 2018

Hadir dalam acara ini antara lain, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, anggota Fraksi Partai Golkar DPR,Mukhamad Misbakun dan Ahmadi Noor Supit, anggota Fraksi Nasdem DPR, Akbar Faisal, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Masinton Pasaribu, anggota Fraksi PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, Staf Khusus Ketua DPR, Yahya Zaini dan Yorrys Raweyai, pengusaha Rachmat Gobel, Bupati Bone, Bolango Hamim Pou, Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas, musikus Bens Leo, Ketua Forum Pemred Suryopratomo, dan puluhan masyarakat Indonesia yang tinggal di Selandia Baru.

Wakil Ketua Umum KADIN ini mengingatkan agar para diaspora tidak melupakan Tanah Air. Kontribusi besar para diaspora untuk kemajuan dan pembangunan Indonesia sangat dibutuhkan.

"Para diaspora Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan bangsa Indonesia. Tidak hanya sebagai profesional atau ilmuwan. Profesi managerial dan pekerja biasa pun memiliki arti penting untuk memajukan Indonesia," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, di bidang profesional, pemerintah membutuhkan inovasi baru dari para diaspora untuk memperbanyak start up di Indonesia. Di bidang scientist dan akademisi, para diaspora diharapkan mampu mentransfer ilmunya di Indonesia.

"Harapan saya, para diaspora di Selandia Baru mau membagi ilmu yang dimilikinya. Para ilmuwan dan profesional bersedia mentransfer ilmunya ke universitas atau perguruan tinggi di Indonesia, agar kita tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Para diaspora yang telah sukses berbisnis di Selandia Baru, diharapkan mau membuka usahanya di Indonesia agar ekonomi dalam negeri terus meningkat," tutur Bamsoet.

Legislator Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini yakin, para diaspora mampu memperbaiki perekonomian Indonesia.Jumlah diaspora Indonesia yang mencapai 10 juta orang di seluruh dunia dapat menyumbang pemasukan bagi negara hingga triliunan rupiah.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI