DPR dan Wartawan Silaturahmi Lewat Press Gathering

Fabiola Febrinastri
DPR dan Wartawan Silaturahmi Lewat Press Gathering
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan dihadiri Anggota BURT DPR RI Rendy Affandy Lamadjido berfoto bersama dengan wartawan Koordinatoriat parlemen di acara Press Gathering Koordiantoriat Wartawan Parlemen di Wisma Griya Sabha Kopo, Cisarua, Bogor, Jumat (24/11/2018). (Dok: DPR)

Dalam kode demokrasi, pers yang kuat menjadi hal yang wajib.

Suara.com - Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI kembali menyelenggarakan Press Gathering 2018. Kegiatan yang berlangsung di Wisma Griya Sabha DPR RI, Kopo, Cisarura, Bogor ini diharapkan mampu meningkatkan silaturahmi dan persaudaraan antara pimpinan dan anggota DPR, pegawai Setjen dan BK DPR, dengan seluruh wartawan yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen.

Kegiatan yang resmi dibuka oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, dan dihadiri anggota BURT DPR, Rendy Affandy Lamadjido, serta pejabat di lingkungan Setjen dan BK DPR RI ini berlangsung dengan meriah dan diakhiri dengan foto bersama, serta pemilihan Ketua Press Room (Media Center) DPR yang baru.

Wartawan yang bertindak sebagai peserta pun menikmati kegiatan dengan penuh rasa persaudaraan.

Dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta, Fahri menjelaskan, dalam kode demokrasi, pers yang kuat menjadi hal yang wajib, sehingga tidak terjebak kepada peguasa pemodal dan harus berbasis kepada narasumber, karena jurnalis mempunyai peran penting bagi Indonesia dan demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Ketua DPR Menilai Perlu Strategi Hemat Anggaran untuk Pemilu

“Jurnalis harus mempunyai roadmap yang jelas, karena mempunyai peran penting dalam sistem demokrasi,” papar pimpinan DPR Koordinatoriat Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu, saat membuka "Press Gathering Koordiantoriat Wartawan Parlemen", di Wisma Griya Sabha Kopo, Cisarua, Bogor, Jumat (24/11/2018).

Fahri mengatakan, saat ini dominasi teknologi sudah semakin kuat, sehingga bermunculan berita-berita yang tidak benar dan bohong (hoaks). Hal itu harus dilawan dengan cara menguatkan divisi teknologi, khususnya di Press Room DPR RI.

Cara tersebut bisa menerawangi efek teknologi bagi jurnalisme, agar menumbuhkan kode etik bagi jurnalis yang sehat.

“Kita harus melawan dominasi teknologi. Cara tersebut bisa menerawangi efek teknologi bagi jurnalisme dan menumbuhkan kode etik bagi jurnalis yang sehat, karena sekarang banyak berita-berita hoaks yang bermunculan,” pesan legislator dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Press Gathreing Koordinatoriat Wartawan Parlemen ini juga turut dihadiri Sekjen DPR, Indra Iskandar, Deputi Persidangan, Damayanti, Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Y.O.I Tahapahari, Kepala Bagian Media Cetak dan Media Sosial, Muhammad Djazuli, jajaran pejabat dan pegawai di lingkungan Setjen dan BK DPR RI, serta diikuti oleh 148 wartawan.

Baca Juga: DPRD Perlu Kelola Lingkungan untuk Dukung Pembangunan Daerah


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI