Nostalgia di SMA 14 Jakarta, Ketua DPR Minta Siswa Jauhi Narkoba

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Nostalgia di SMA 14 Jakarta, Ketua DPR  Minta Siswa Jauhi Narkoba
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengisi Pembekalan Umum Siswa SMA 14 Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Terdapat 207.400 kasus kematian yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba di dunia.

Suara.com - Ketua DPR, Bambang Soesatyo, bernostalgia mengenang masa remajanya saat bersekolah, menimba ilmu, bersenda gurau dan mengasah ketrampilan di SMA 14 Jakarta. Seperti remaja umumnya, Bamsoet mengaku, masa-masa paling indah adalah masa-masa di SMA.

"Saya sangat bangga sebagai alumnus SMA 14 Jakarta. Kalau saya sekarang berhasil menjadi Ketua DPR, salah satunya karena jasa-jasa guru sekolah di sini. Ini harus menjadi inspirasi dan motivasi bagi kalian untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya," ujar Bamsoet, saat mengisi Pembekalan Umum Siswa SMA 14 Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Tak hanya memberikan motivasi serta sharing pengetahuan dan pengalaman, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mengajak para siswa dan keluarga besar SMA 14 Jakarta agar berjihad melawan narkoba.

Walaupun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Badan Narkotika NAsional (BNN) mencatat adanya tren penurunan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa, namun jumlahnya masih terbilang cukup tinggi.

Baca Juga: DPR: BPN Harus Kembangkan Pelayanan Digital

"Di tahun 2016, tercatat 8 dari 100 pelajar dan mahasiswa memakai narkoba. Angka ini menurun menjadi 7 dari 100 orang, di 2009, kemudian 4 dari 100 di 2011, dan 3 dari 100 di 2016. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah melaporkan, dari 87 juta populasi anak di Indonesia, 5,9 juta diantaranya pernah memakai narkoba," tutur Bamsoet. 

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini memaparkan, data hasil survei BNN tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia jumlahnya mencapai 3,3 juta, dimana 24 persen di antaranya dari kalangan pelajar.

Sedangkan data World Drugs Report 2016, menunjukkan, seperempat dari jumlah penduduk dunia usia 15-64 tahun atau 1 dari 20 orang dewasa telah mengkonsumsi satu jenis narkoba. Selain itu, terdapat 207.400 kasus kematian yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba di dunia.

"Temuan survei ini tentu sangat  memprihatinkan kita semua. Pelajar yang seharusnya fokus mengejar cita-cita, justru harus kehilangan masa depan karena terjerumus ke dalam tindak penyalahgunaan narkoba," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menyadari, ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pelajar terlibat penyalahgunaan narkoba, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Misalnya, minimnya pengawasan orangtua, tidak harmonisnya hubungan antara orangtua dan anak, maupun akibat pergaulan bebas.

Baca Juga: Baleg DPR: Penyelesaian RUU Butuh Political Will Pemerintah

Apa pun faktor penyebabnya, penyalahgunaan narkoba membawa dampak buruk bagi pemakainya, baik gangguan fisik maupun psikis.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI