Jelang Pemilu, Kinerja DPR Dipastikan Tak Surut Sama Sekali

Fabiola Febrinastri
Jelang Pemilu, Kinerja DPR Dipastikan Tak Surut Sama Sekali
Bamsoet menerima Parliament of The Year dari Teropong Senayan, di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Senin (18/3/19). (Dok: DPR)

Beberapa RUU akan selesai dalam waktu dekat.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo memastikan, walaupun Pemilu 17 April 2019 sudah di depan mata, namun kinerja DPR tidak surut sama sekali. Menjelang penutupan masa persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 yang rencananya akan dilakukan pada awal April 2019, DPR sudah menyelesaikan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

"Selain itu, RUU tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, yang saat ini dibahas di Komisi VIII juga sudah memasuki babak akhir. Kita harapkan pekan ini akan selesai, karena semua pembahasan antara DPR dengan pemerintah sudah menemui titik temu. Hanya tinggal ketuk palu di Komisi VIII dan dibawa ke rapat paripurna penutupan masa sidang nanti," ujar Bamsoet, usai menerima Parliament of The Year dari Teropong Senayan, di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Senin (18/3/19).

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, selain RUU tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, DPR sebenarnya juga menargetkan penyelesaian RUU tentang Perkoperasian, RUU tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, RUU tentang Ekonomi Kreatif, RUU tentang Kewirausahaan Nasional dan RUU tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan

"Namun penyelesaian berbagai RUU tersebut terkendala karena ketidakhadiran pemerintah dalam rapat kerja dengan komisi terkait di DPR. Misalnya pada RUU Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, yang terkendala karena Kepala Badan Karantina Pertanian jarang hadir dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR," jelasnya.

Baca Juga: Bambang Soesatyo: DPR Perhatikan Kesejahteraan Tenaga Honorer

Selain itu, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, hal serupa juga terjadi dalam pembahasan RUU Kewirausahaan Nasional. Bahkan dalam rapat konsultasi pada Desember 2018 antara pimpinan DPR dengan Menteri Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Menteri Perindustrian, dan Menteri Hukum dan HAM, mereka tidak hadir.

"DPR tidak bisa sendirian dalam menyelesaikan RUU. Butuh kerja sama dari kementerian dan lembaga negara sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Para anggota DPR di berbagai komisi dan alat kelengkapan dewan ingin memaksimalkan masa sidang ini untuk tetap produktif menghasilkan RUU yang berkualitas. Semangat DPR ini harus juga disambut baik oleh pemerintah," tegas Bamsoet.

Penghargaan sebagai Parliament of The Year melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sejak ia memimpin DPR di awal 2018. Penghargaan itu antara lain, Best Parliamentarians 2019 oleh Obsession Media Group, The Best and The Next Legislator Award 2019 dari Berlian Organizer, 10 Tokoh Politik dengan Branding Otentik 2018 dari Polaris Data and Story Lab, Anugerah Pers Jawa Tengah 2018 dari Suara Merdeka Network, Best Communicators 2018 dari majalah PR Indonesia, dan Golden Democracy Award 2018 dari Rakyat Merdeka Online.

"Mudah-mudahan berbagai penghargaan yang saya terima bisa menjadi pemacu semangat, baik bagi diri saya pribadi maupun bagi sesama kolega anggota DPR, dan segenap keluarga besar Sekretariat Jenderal DPR. Ini membuktikan bahwa kerja keras DPR RI ternyata juga mendapat apresiasi dari rakyat," pungkas Bamsoet.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Jadi Best Parliamentarians 2019


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI