Budaya Melayu Perlu Dikembangkan untuk Pariwisata Batam

Fabiola Febrinastri
Budaya Melayu Perlu Dikembangkan untuk Pariwisata Batam
Tim Kunker Komisi X DPR mengunjungi pariwisata di Batam. (Dok : DPR)

Kepulauan Riau merupakan salah satu pusat kebudayaan Melayu.

Suara.com - Pengembangan budaya Melayu sangat penting untuk pengembangan sektor pariwisata di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Di provinsi inilah pusat kebudayaan Melayu tumbuh, bahkan telah menyebar ke negeri Jiran, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Anggota Komisi X DPR, Nuroji mengungkapkan hal tersebut saat mengikuti kunjungan kerja ke Batam, Kepri, Kamis (2/5/2019).

“Kepulauan Riau ini merupakan salah satu pusat kebudayaan Melayu. Saat ini sudah tersebar sampai ke Malaysia, Singapura, Brunei, Sumatra, dan sebagian Kalimantan, yang masih merupakan rumpun kebudayaan Melayu. Kebudayaan ini perlu dipromosikan agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengenal,” jelas Nuroji.

Ia mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kepri, agar membuat even budaya Melayu untuk menciptakan daya tarik bagi para wisatawan, sekaligus mempromosikan kebudayaan Melayu.

Baca Juga: DPR Minta IFW Batam Produksi Konten Budaya Indonesia

"Dari mulai bahasa, tari, kuliner, adat istiadat, seni, hingga pakaian, jadi unsur budaya Melayu yang harus ditampilkan dalam even tersebut,” jelas politisi dari Fraksi Partai Gerindra itu.

Selain itu, Komisi X juga berkunjung ke Infinite Framework Studio (IFW) yang merupakan industri pembuatan film animasi terbesar di Asia yang berada di Kota Batam.

“Sekarang IFW masih memproduksi karya by order dari luar negeri, seperti Filipina, Hongkong, ataupun Holywood. Oleh karena itu, Komisi X mendorong IFW agar menjadi produsen, terutama untuk karya-karya dari dalam negeri,” papar anggota DPR dari dapil Jawa Barat VI itu.

Komisi X mendorong IFW, sebagai bagian dari industri ekonomi kreatif, untuk terus meningkatkan perannya menciptakan karya dari dan untuk Indonesia, mengingat tayangan animasi maupun film, juga dapat menjadi salah satu wadah untuk menyosialisasikan budaya bangsa Indonesia.

Melihat karya ekonomi kreatif lainnya, Komisi X juga mengunjungi pengrajin usaha kecil di Batam. Nuroji menilai masih perlu bantuan teknis untuk meningkatkan hasil produksinya.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi II DPR Terima Audiensi Mahasiswa Unpad

“Ide kreatifnya sudah baik, hanya finishing-nya saja yang perlu diperbaiki agar menjadi lebih menarik dan memiliki daya jual yang tinggi,” harap Nuroji.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI