DPR : Wacana Impor Rektor Asing Jadi Ironi Kemandirian Bangsa

Fabiola Febrinastri
DPR : Wacana Impor Rektor Asing Jadi Ironi Kemandirian Bangsa
Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra. (Dok : DPR)

Lebih baik merekrut akademisi Indonesia yang saat ini sedang bekerja di luar negeri.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra menilai, wacana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terkait rektor dari negara asing (WNA) untuk memimpin perguruan tinggi negeri (PTN), merupakan ironi kemandirian bangsa. Menurutnya, Indonesia harus memperbaiki sumber daya manusia (SDM)-nya sendiri.

“Untuk mendorong PTN bisa masuk 100 besar peringkat dunia, pemerintah harus fokus pada pengembangan SDM lokal secara lebih baik, bukan malah mengambil sesuatu yang belum tentu baik. Baik bagi negara lain, belum tentu baik bagi Indonesia. Ada variabel lain yang mesti dianalisa,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, baru-baru ini.

Sutan mengaku tidak setuju dengan wacana tersebut. Menurutnya, lebih baik merekrut akademisi Indonesia yang saat ini sedang bekerja di luar negeri.

“Saya tidak setuju dengan impor rektor asing, apapun bunyinya. Meski kita punya kelemahan, tentu kita punya kekuatan untuk memperbaiki, bukan malah mengimpor, apalagi di lembaga akademisi,” tegasnya.

Baca Juga: Komisi VII DPR Menilai Ketahanan Listrik Indonesia Lemah

Legislator Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan, kebijakan impor rektor perlu dievaluasi, sehingga harus lebih menghargai dan berpihak kepada para akademisi dalam negeri guna memajukan dunia pendidikan.

“Kalau memang berpihak, punya empati yang tinggi terhadap pengenbangan ilmu pengetahuan, semestinya anggaran untuk riset, anggaran untuk menggembangkan ilmu pengetahuan yang ada itu dibesarkan. harus ada keberpihakan,” pungkas legislator dapil Jambi itu.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI