Penurunan Suku Bunga Diharapkan Kuatkan Ekspansi Investasi
Suku bunga KUR sempat menyentuh angka 22 persen per tahun sebelum akhirnya turun menjadi 7 persen per tahun.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga menilai rencana pemerintah untuk menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat realistis, karena bantuan tersebut merupakan subsidi dari pemerintah.
Penurunan suku bunga diharapkan akan menguatkan ekspansi dan memicu semakin banyak masyarakat melakukan investasi pada UMKM.
Demikian diungkapkan Eriko kepada Parlementaria, usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama BRI Sunarso beserta jajarannya di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Eriko berasumsi jika rata-rata usaha memiliki keuntungan di atas 110 persen, maka dengan KUR yang hanya 6 persen, marginnya akan besar.
“Kalau marginnya besar dengan lebih dari 100 persen, dalam dunia bisnis itu sudah besar. Jadi, kami meyakini bahwa ini akan membuat ekonomi Indonesia akan survive pertumbuhannya, walaupun berdasarkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya 5-5,3 persen, kalau 5,5 agak berat dengan situasi sekarang,” terang Eriko.
Baca Juga: RUU Kewarganegaraan Diusulkan Masuk Prolegnas DPR
Sebagai informasi, suku bunga KUR sempat menyentuh angka 22 persen per tahun sebelum akhirnya turun menjadi 7 persen per tahun. Pada bulan ini, pemerintah kembali akan menurunkan suku bunga menjadi 6 persen per tahun yang akan mulai berlaku mulai 1 Januari 2020 mendatang.
“Sebernarnya yang membuat kita bertahan pada krisis ekonomi 1998, maupun sekarang 2018-2019, bahkan 2020 diperkirakan terjadi resesi, yang bisa bertahan itu hanya sektor UMKM. Penurunan suku bunga akan tentu menyentuh dan memacu ekonomi masyarakat, membantu perekonomian kita,” imbuh Legislator dapil DKI Jakarta III ini.
Eriko menyakini penyaluran KUR yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak akan mengalami kesulitan, mengingat target anggaran per November 2019 sudah mencapai Rp 83,3 triliun, dengan target nilai penyaluran pada tahun mendatang mencapai 120 triliun rupiah.
“Kami menyakini penyaluran (KUR) tidak akan mengalami kesulitan karena memang distribusi, maupun agen dan link dari BRI ini juga sangat mumpuni dan sangat mapan. Tapi bukan hanya itu, penting sekali untuk menjaga secure system dari BRI itu sendiri, ini yang mau kita evaluasi,” pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Purnatugas, Agus Rahardjo Minta Komisi III DPR Terus Dukung KPK