Kementerian BUMN harus Lebih Agresif Berkontribusi Tangani Corona

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Kementerian BUMN harus Lebih Agresif Berkontribusi Tangani Corona
Anggota Komisi VI DPR, Nevi Zuairina. (Dok : DPR).

Peran BUMN bukan sekadar rencana-rencana, tapi aksi nyata.

Suara.com - Semakin besarnya pertambahan jumlah kematian akibat Covid-19, anggota DPR RI Komisi VI, Nevi Zuairina menyarankan agar BUMN semakin agresif memberikan kontribusi kepada pemerintah pada penanggulangan dampak wabah ini. Ia pun menyampaikan bahwa peran BUMN bukan sekadar rencana-rencana, tapi aksi nyata yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat akibat wabah ini.

Hal tersebut ia sampaikan dalam rilisnya usai mengikuti rapat kerja virtual Komisi VI DPR, dengan Menteri BUMN beserta jajarannya, Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, upaya yang sudah dilakukan Kementetian BUMN sudah cukup baik dengan berkolaborasi dalam pengadaan fasilitas wisma atlet untuk menjadi Rumah Sakit Darurat Corona, namun belum memuaskan seluruh masyarakat.

“BUMN sudah bergerak sebagai contoh kolaborasi sekitar 25 BUMN dalam pengadaan fasilitas wisma atlet untuk menjadi Rumah Sakit Darurat Corona. Namun lambatnya aksi ini tidak dapat membendung laju kasus baru masyarakat yang terinfeksi Corona. Di lain pihak, banyak instrumen backup pendukung penanganan wabah kerap terjadi seperti kekurangan APD bagi tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Siapkan Skenario Guna Jaga Stok Pangan Nasional

Untuk itu ia berharap, Kementerian BUMN dapat menunjukkan aksi yang lebih terasa nyata di masyarakat dan secara langsung dapat memberikan gambaran berita positif di tengah masyarakat, sehingga ada upaya penguatan psikologis arah perbaikan penanganan wabah di tengah-tengah masyarakat. 

Legislator dapil Sumatera Barat II ini mengaku sempat menyampaikan beberapa gagasannya melalui pesan aplikasi WhatsApp kepada Menteri BUMN, berkaitan dengan lambatnya diagnosa infeksi virus ini. Ia berharap, pesan tersebut dapat menjadi pertimbangan sehingga Negara dapat memiliki instrumen yang mendukung kecepatan pengambilan tindakan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 ini.

"Pesan saya kepada Bapak Menteri BUMN, agar ada upaya penyediaan alat diagnosa oleh BUMN Farmasi, dimana hasil dapat diketahui setelah 2 jam seperti yang digunakan negara Korea dan beberapa negara Eropa dengan akurasi 99,9 persen. Produk ini jauh lebih baik dibandingkan dengan produk dari China atau Singapura,” terang Politisi Fraksi PKS ini.

Nevi memberi gambaran negara yang mulai memerdekakan diri dari serangan wabah ini, seperti yang dilakukan oleh Jerman, dimana negara ini telah menerapkan pemeriksaan atau tes secara massal kepada rakyatnya. Menurutnya, fasilitas kamar ICU dengan jumlah ventilator yang banyak juga disediakan dengan sigap sehingga health care aystem-nya sangat bagus sehingga jauh melebihi negara Italia.

"Saya mendukung segala aksi Kementerian BUMN yang akan mencoba konsolidasi kekuatan Kementerian BUMN RI untuk membantu pemerintah dan masyarakat sebagai Agent of Change dan dalam kaitannya pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.  Yang paling penting, menekan laju kamatian akibat corona ini sehingga tingkat kematian mendekati 0 persen,” tutup Nevi. 

Baca Juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Jalankan Putusan MA Terkait BPJS Kesehatan


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI