Sidang AIPA ke-41 Diharapkan Perkuat Kerjasama Kawasan ASEAN
Keduanya menjadi isu yang tak kalah penting.
Suara.com - Sidang Umum ke-41 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) resmi ditutup. Pada konferensi lembaga legislasi tingkat Asia Tenggara yang berlangsung selama 8-10 September 2020 ini, menghasilkan berbagai resolusi baik dari bidang politik, ekonomi, sosial, perempuan, parlemen muda, dan keorganisasian yang berasal dari 10 negara anggota AIPA dan sejumlah negara pengamat yang hadir.
Mewakili Indonesia, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menekankan bahwa setiap negara anggota AIPA perlu bekerja sama untuk saling membantu untuk menyelesaikan masalah Covid-19, mulai dari penyelesaian dari segi kesehatan dengan mengupayakan pengembangan vaksin hingga penyelesaian dari sektor ekonomi.
“Pandemi ini menjadi masalah bersama, 10 negara sebagai member dari AIPA berkomitmen untuk saling bekerja sama dan saling bantu bagaimana menyelesaikan masalah-masalah pandemi baik dari strategi mengatasi menurunnya daripada pandemi ini. Baik penyelesaian dari sisi vaksin, dan kemudian juga bagaimana menyelesaikan dari sisi ekonomi sehingga dampak daripada ini bisa dilakukan penyelesaian secara ekonomi, sehingga negara member bisa cepat recovery, pandeminya turun, vaksinnya selesai, dan pemulihan ekonominya berjalan baik sehingga secara multilateral hubungan negara anggota bisa menjadi suatu positif," kata Azis usai mengikuti penutupan sidang AIPA di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Bertemakan "Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Komunitas ASEAN yang Kohesif dan Responsif", sejumlah hal lain yang turut menjadi perhatian Delegasi Indonesia yakni terkait perlindungan terhadap pengungsi Rohingya dan mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Laut China Selatan (LCS).
Baca Juga: DPR Apresiasi Keputusan PSBB Total DKI Jakarta
Keduanya menjadi isu yang tak kalah penting. Meski fokus dan perhatian semua negara tercurah pada penanggulangan pandemi Covid-19, penegakan prinsip kemanusiaan dan terwujudnya stabilitas politik dan keamanan di kawasan tak boleh dikesampingkan.
"Kita raise issue mengenai Laut China Selatan, kemudian masalah pengungsi Rohingya yang menjadi bahasan-bahasan dan mudah-mudahan nanti dalam implementasi dari pertemuan AIPA ini, nantinya akan bisa diimplementasikan bagi setiap negara anggota. DPR sendiri mengapresiasi Majelis Nasional Vietnam yang telah menjadi tuan rumah pelaksaan Sidang AIPA ke-41 ini di Vietnam,” imbuh politisi Partai Golkar tersebut.
Meski sidang kali ini digelar secara virtual, Azis meyakini bahwa pertemuan yang turut dihadiri oleh 200 anggota parlemen dari 10 negara anggota ASEAN, serta pengamat atau observer dari parlemen negara lain dan sejumlah organisasi internasional tersebut, mmerupakan wujud nyata atas komitmen anggota parlemen AIPA dalam mewujudkan ASEAN yang kohesif dan responsif dalam menanggulagi masalah regional, utamanya dalam mengatasi pandemi serta dampaknya bagi berbagai sektor di wilayah Asia Tenggara.
“sDalam closing statement dan tahun depan rencananya Sidang AIPA yang ke-42 akan berlangsung di Brunei Darussalam, dan mudah-mudahan situasi pandemi ini sudah reda dan bisa dilakukan secara fisik datang dan apabila tidak akan dilakukan secara virtual kembali di masa yang akan datang,” tutup Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.
Baca Juga: DPR Prihatin pada Melonjaknya Kasus Positif Corona