Puan Maharani: Perjuangan Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Lebih Berat karena Covid-19

Fabiola Febrinastri
Puan Maharani: Perjuangan Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Lebih Berat karena Covid-19
Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Olimpiade kali ini memang lebih berat daripada sebelumnya.

Suara.com - Indonesia memberangkatkan 28 plus satu atlet untuk berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani mengingatkan agar para atlet menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan tetap menjaga kesehatan agar dapat tampil prima dalam laga pertandingan nanti.

Acara pengukuhan dan pelepasan kontingen Merah Putih untuk Olimpiade 2020 Tokyo dilaksanakan secara virtual pada Kamis, 8 Juli 2021. Pelepasan atlet untuk Olimpiade Tokyo ini terpaksa digelar secara daring mengikuti kebijakan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.

“Saya bersyukur para atlet, pelatih, dan ofisial yang akan diberangkatkan ini dalam kondisi sehat walafiat. Tapi ingat untuk terus menjaga kesehatan, protokol kesehatan tidak boleh lalai supaya bisa bertanding dalam kondisi prima,” kata Puan, dalam keterangan tertulisnya kepada Parlementaria, Kamis (8/7/2021).

Pasalnya, apabila ada atlet yang dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Jepang, atlet tersebut akan langsung didiskualifikasi dari pertandingan. Hal ini tentu akan mengurangi performa kontingen Indonesia dan memperkecil peluang untuk membawa pulang medali.

Baca Juga: Usulan Halaman DPR jadi RSD Covid, NasDem: Kalau Cuma Emosional Bisa jadi Bencana Baru

“Para atlet dan pelatih benar-benar memperhatikan protokol kesehatan dengan disiplin mengingat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat belakangan ini. Jangan lengah, tetap waspada!” ujar politisi PDI-Perjuangan ini.

Ketika sampai di Jepang nanti, Puan berpesan agar para atlet dan ofisial mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan supaya sehat, selamat, sampai nanti kembali lagi ke tanah air.

“Sekarang ini kesehatan yang terpenting. Latihan harus, tapi asupan gizi, jam istirahat, harus diperhatikan betul-betul,” ucap Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan periode 2014-2019 ini.

Puan melanjutkan, olimpiade kali ini memang lebih berat daripada sebelumnya, karena atlet-atlet kebanggaan bangsa harus berjuang lebih keras untuk mencetak prestasi gemilang dan mengharumkan nama Indonesia di tengah pandemi yang sedang melanda dunia

Menurutnya, para atlet harus berjuang di tengah-tengah penyebaran virus yang menghantui setiap gerak-gerik mereka saat bertanding.

Baca Juga: Ketua DPR Minta Kepala Daerah Terbuka Soal Data Covid-19

“Potensi itu tetap ada, penularan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu saya wanti-wanti agar jaga kesehatan, jaga protokol kesehatan. Tidak mungkin kita bisa menang kalau tubuh kita sendiri sakit,” tukas Puan.

Sesuai jadwal, Indonesia akan memberangkatkan 28 atlet yang akan berkompetisi pada delapan cabang olahraga di Olimpiade 2020 Tokyo, yaitu bulu tangkis (11 atlet), atletik (2 atlet), panahan (4 atlet), menembak (1 atlet), dayung (2 atlet), angkat besi (5 atlet), surfing (1 atlet), dan renang (2 atlet). Selain itu, satu tambahan cadangan atlet datang dari cabang olahraga selancar, dengan I Ketut Agus Aditya Putra disiapkan sebagai pengganti jika ada yang berhalangan.

Keberangkatan tim Indonesia ke Tokyo tersebut terbagi menjadi lima kloter. Pertama, tim bulu tangkis bertolak lebih awal pada Kamis malam, 8 Juli 2021 untuk menjalani pemusatan latihan di Kumamoto. Kloter disusul oleh tim advance yang bertugas meninjau lokasi bertolak pada 15 Juli 2021.

Keberangkatan selanjutnya pada 17 Juli 2021 untuk tim panahan, menembak, dayung, surfing, angkat besi, serta renang. Kloter keempat adalah tim KOI dan CdM pada 20 Juli 2021 yang disusul oleh tim atletik pada 24 Juli 2021.

Saat ini, pemerintah Jepang menyatakan Indonesia naik dari kategori 2 menjadi kategori 1 sebagai negara dengan risiko tinggi infeksi Covid-19. Penetapan ini menyusul akibat lonjakan kasus Corona di tanah air dalam beberapa minggu terakhir yang terus mencetak rekor secara beruntun setiap harinya.

Selain Indonesia, beberapa negara lain yang berpartisipasi dalam olimpiade juga masuk kategori 1, yakni Afghanistan, India, Maldives, Pakistan dan Sri Lanka. Meski demikian, status tersebut, menurut Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tidak akan mengganggu persiapan, rencana keberangkatan, maupun aktivitas tim selama mengikuti olimpiade di Jepang.

Panitia penyelenggara Tokyo (TOCOG) telah menetapkan langkah-langkah tambahan yang akan diberlakukan kepada negara-negara yang masuk kategori 1 demi mengurangi risiko infeksi Covid-19. Kontingen Indonesia harus melakukan karantina selama 14 hari. Selain itu, mereka wajib melakukan tujuh kali tes selama tujuh hari berturut-turut, dua di antaranya PCR dan sisanya tes antigen sebelum berangkat.

Kontingen Indonesia juga tidak diperbolehkan berinteraksi dengan tim dari negara lain selama tiga hari setelah mereka tiba di Jepang. Namun begitu, KOI memastikan bahwa seluruh atlet, pelatih dan ofisial yang akan mengikuti Olimpiade Tokyo dalam keadaan sehat dan siap berangkat ke Jepang.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI