Gus Muhaimin Tampung Curhatan Masyarakat Kalbar tentang Pendidikan, Vaksin dan Bansos
Selama ini Indonesia belum mampu mengandalkan potensi alam yang berlimpah.
Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar melanjutkan roadshow politik kesejahteraan secara daring. Kali ini yang disapa oleh pria yang karib disapa Gus Muhaimin itu adalah warga Kalimantan Barat (Kalbar).
Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin mendengar langsung aspirasi dari warga Kalbar. Adapun aspirasi yang disampaikan diantaranya soal vaksinasi yang belum merata, bantuan sosial, pertanian, pendidikan hingga kelangkaan oksigen di Kalbar.
Prof. Tamrin Usman menyampaikan, selama ini Indonesia masih belum mampu mengandalkan potensi alam dan sumber daya manusia. Potensi besar di sektor pertanian dan Sumber Daya Alam harus dikelola secara maksimal.
"Ditengah kondisi sekarang ini, kemandirian bangsa wajib agar kita bisa memiliki daya saing terutama ditengah situasi global yang dilanda pandemi ini. Minimal mengurangi ketergantungan kita pada negara lain," kata Prof Tamrin.
Baca Juga: Formappi: DPR Gagal Hadir Bantu Rakyat Hadapi Pandemi Covid-19
Selanjutnya, terkait bantuan sosial juga dikeluhkan warga Kalbar.
"Kami meminta agar penyaluran Bansos seperti BLT dan PKH dipercepat dan langsung dirasakan oleh masyarakat yang berhak menerima," kata Kepala Desa Sintang.
Turut hadir dalam acara ini anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Daniel Johan. Kemudian tokoh masyarakat, agama serta tokoh pemuda baik hadir secara langsung maupun melalui virtual lewat Zoom.
Sementara Gus Muhaimin mengamini, bahwa pembangunan nasional terhambat akibat pandemi yang melanda Indonesia. Namun, tantangan tersebut memberikan hikmah luar biasa dalam pemberdayaan negara.
"Masa pandemi ini harus kita ambil hikmahnya. Hikmah dari pandemi ini sangat luar biasa, di satu sisi kita kesulitan, tapi dapat menjadi evaluasi keberdayaan kita sebagai negara, sebagai bangsa dan pelaku pembangunan agar terus eksis dan berdaya," kata Gus Muhaimin.
Baca Juga: Belum Berani Proses Azis Syamsuddin, MKD DPR Disebut Makin Tidak Berguna
Oleh karena itu, pemerintah harus mempercepat vaksinasi agar penanganan pandemi dapat diatasi dengan cepat serta kesejahteraan masyarakat bisa segera terwujud.
Selain itu, pemerintah juga harus fokus pada tiga faktor untuk menjaga konsistensi, pertama adalah partisipasi atau keterlibatan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri menangani pandemi yang sulit ini.
"Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam penanganan pandemi. Pemerintah tidak mungkin sendiri dan harus melibatkan unsur tokoh, tokoh masyarakat, agama, hingga pemuda," ujarnya.
Kedua yakni pembangunan di tengah keterbatasan anggaran negara semua harus difokuskan pada vaksinasi. Ketiga yang menjadi fokus pembangunan adalah ditopang oleh Sumber Daya Alam yang terus terjaga lestari dari hulu ke hilirnya.