Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
Ketua DPR RI, Puan Maharani didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta jajaran Anggota DPR RI, Jumat (12/11/2021). (Dok: DPR)

Ini untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia.

Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi berjenis Inpari 32 (padi hibrida) bersama tujuh petani perempuan di areal persawahan Dewi Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin. Pasca memanen padi di lahan seluas tiga hektar tersebut, Puan menegaskan agar sektor pertanian dapat didorong untuk menjadi salah satu bentuk pariwisata, berbentuk agrowisata.

“Sawah di Desa Banjar, Dusun Rembang, Kecamatan Licin ini adalah bukti nyata bahwa kegiatan pertanian kita itu memiliki potensi besar untuk dijadikan agrowisata,” kata Puan yang turut didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta jajaran Anggota DPR RI, Jumat (12/11/2021).

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengatakan, persawahan di Kecamatan Licin memperlihatkan bagaimana proses mengolah tanah hingga panen bisa menjadi atraksi wisata yang bagus. Oleh karenanya, Puan mendorong pertanian di daerah lain bisa menjadikan kegiatan tani di Kecamatan Licin ini sebagai contoh.

“Agrowisata seperti ini bisa menjadi keunggulan pariwisata Indonesia karena kita memiliki banyak lahan pertanian dan perkebunan,” tuturnya.

Baca Juga: Serap Aspirasi Nelayan Banyuwangi, Puan Langsung Minta Menteri KKP Eksekusi

Puan pun memuji masyarakat Banyuwangi yang solid menjadikan kegiatan pertanian sebagai hal membanggakan. Ia menyebut, upaya masyarakat Banyuwangi melestarikan kebudayaan patut diacungkan jempol. “Kegiatan di sini dilakukan dengan semangat gotong royong, kolaborasi dengan petani. Tanam sama-sama, panen sama-sama, produktivitas naik, juga mengangkat tradisi lokal bagaimana membajak tanah, dan menanam,” ucap cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

“Tapi masyarakat Banyuwangi juga terbuka dengan perkembangan zaman, melakukan pertanian modern menggunakan rice transplanter . Artinya petani di sektor agrowisata bukanlah penonton tapi pelaku,” lanjut mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.

Usai memanen, Puan lalu memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Banyuwangi. Kepada Kelompok Tani, ia memberikan hand tractor, pompa air dan sprayer. Kemudian untuk Kelompok Penyandang Disabilitas, Puan memberikan 50 kursi roda, 25 alat bantu dengar, 10 tongkat elektrik dan sembako yang akan didistribusikan oleh Pemkab Banyuwangi. Puan juga memberi bantuan untuk 3 orang pelajar berupa laptop, tools kit, dan sarana video kreatif.

Tak hanya itu, sebanyak 215 paket diberikan sebagai santuan untuk janda-janda korban Covid-19. Puan juga memberikan santunan kepada 200 anak yatim-piatu korban Covid-19, yang dilakukan secara simbolis.

“Semoga sedikit bantuan ini dapat meringankan beban warga. Kehadiran saya di sini pun sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat. Apabila ada permasalahan, kami akan bantu mencarikan solusinya,” tutup Puan.

Baca Juga: Puji Olahan Laut UMKM Banyuwangi, Puan Minta Upayakan Hilirisasi Tangkapan Nelayan


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI